Mohon tunggu...
Nanang Diyanto
Nanang Diyanto Mohon Tunggu... Perawat - Travelling

Perawat yang seneng berkeliling disela rutinitas kerjanya, seneng njepret, seneng kuliner, seneng budaya, seneng landscape, seneng candid, seneng ngampret, seneng dolan ke pesantren tapi bukan santri meski sering mengaku santri wakakakakaka

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Kompasianer-Datsun Risers Peduli Kesehatan Suku Dayak Miau Baru (2)

17 Januari 2016   16:09 Diperbarui: 17 Januari 2016   16:17 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mauuuuuuu......." kata mereka seperti paduan suara.

Kami bertiga memberi contoh dulu, mulai membasuh tangan, menyabuni telapak tangan, menggosok sela-sela jari, menggosok punggung tangan, menggosok jempol tangan, dan menggosong ujung jari dan kuku, dengan dengan hitungan 4 per ketukan tiap kegiatan.

Telapak tangan dibersihkan dengan 4 hitungan dengan tujuan membersihkan kuman atau kotoran yang berada di telapak tangan, sela-sela jari dibersihkan 4 hitungan dengan tujuan membersihkan kotoran dan kuman yang bersembunyi di sela jari, punggung tangan dibersihkan dengan hitungan 4 ketukan untuk menghilangkan kotoran dan kuman yang menempel di pungung tangan, jempol dibersihkan dengan 4 hitungan untuk membersihkan kuman dan kotoran yang menempel di jempol tangan, ujung jari dan digosok untuk membersihkan kuman dan kotoran yang bersembunyi pada ujung jari dan kuku dengan 4 hitungan juga.

Pertama-tama kami memperagakan, dan mereka memperhatikan. Kedua kami mempergakan dan mereka mengikutinya. Ketiga kami memperagakannya mereka mengikutinya lagi dengan sambil menghitung bersama-sama.

"Telapak tangan satu.... dua..... tiga..... empat........, sela jari satu..... dua..... tiga..... empat......, pungung tangan satu.... dua.... tiga..... empat.........." kami serempak.

Dan terakhir kami melihat dan mereka memperagakannya sambil serempak mengucapakan aba-aba seperti yang kami ajarkan, dan mereka mengulanginya lagi.

Luar biasa mereka cepat sekali menerima dan mengerti.

Kami menyarankan mereka untuk selalu cuci tangan ketika akan makan baik makan dirumah atau memgang makanan ketika di lura rumah, untuk cuci tangan ketika sepulang sekolah, cuci tangan ketika sehabis bermain atau berada di dekat tempat kotor.

Kami juga menyarankan pada mereka untuk mengajarkan pada teman-teman sekolah mereka, pada keluarga mereka, pada lingkungan mereka.

"Adik-adik sanggup gantian mengajar teman di sekolahan?" taya saya.

"Sanggup, kami siap kakak......" jawab mereka yang membuat kami bangga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun