Mohon tunggu...
Nanang Diyanto
Nanang Diyanto Mohon Tunggu... Perawat - Travelling

Perawat yang seneng berkeliling disela rutinitas kerjanya, seneng njepret, seneng kuliner, seneng budaya, seneng landscape, seneng candid, seneng ngampret, seneng dolan ke pesantren tapi bukan santri meski sering mengaku santri wakakakakaka

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Atonia Uteri, Meregang Nyawa di Hari Ibu

22 Desember 2015   21:40 Diperbarui: 22 Desember 2015   23:20 1941
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara ibu yang satunya datang dalam kondisi masih sadarkan diri meski tekanan darahnya sangat rendah, pemberian cairan dan pergantian darah tranfusi dan segera dilakukan operasi. Alhamdulillah untuk ibu yang kedua selamat. Pertolongan cepat dan tepat harus segera dilakukan. Tidak ada kata 'nanti' keburu malaikat maut menjemput. Kecepatan pengambilan keputusan dari keluarga juga sangat diperlukan, karena waktu begitu saja cepat berlalu yang diikuti semakin jeleknya ibu yang megalami perdarahan.

"Selamat Hari Ibu...." bisik saya pada ibu yang kedua setelah selesai dilakukan operasi.

Sayangi ibu, sayangi ibu yang akan bersalin, jadilah suami siaga, jadilah tetangga siaga. Stop kematian ibu melahirkan.

“Selamat Hari Ibu”, Begitu besar pengurbananmu.

 

*) Diem membisu
*) Maaf kali ini hanya satu foto

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun