Mohon tunggu...
Nanang Diyanto
Nanang Diyanto Mohon Tunggu... Perawat - Travelling

Perawat yang seneng berkeliling disela rutinitas kerjanya, seneng njepret, seneng kuliner, seneng budaya, seneng landscape, seneng candid, seneng ngampret, seneng dolan ke pesantren tapi bukan santri meski sering mengaku santri wakakakakaka

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Takut Suntik, Lebih Menakutkan Bila Tidak Disuntik

3 Desember 2015   17:26 Diperbarui: 4 Desember 2015   05:46 1411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pimpinan kami dalam sambutannya pada apel tadi pagi menyebutkan, pencegahan rutin ini untuk melindungi para karyawan dari tertularnya virus hepatitis B, pimpinan berharap pelayan bisa memberikan pelayanan yang maksimal, pelayanan maksimal bisa terlaksana bila pelayan itu sendiri sehat. Untuk inilah rumah sakit mempunyai kewajiban melindungi karyawannya dan memberi antisipasi tertularnya virus tersebut. Lebih lanjut pimpinan kami menharap kesempatan emas ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi semuan karyawan. Menurut pimpinan kami ini menindak lanjuti Permenkes no 35 tahun 2015 tentang Pencegahan Hepatitis.

Menurut Nurhasan petugas PPI sekaligus pelaksana imunisasi, untuk hari ini dijadwalkan 300 karyawan, dan esok 200-an karyawan lagi. Menurutnya lelaki dan perempuan disendirikan dan petugasnya pun berbeda sesuai jenis kelaminya.

Nurhasan mengatakan penyakit hepatitis B akut bisa ditularkan lewat darah dan cairan tubuh lainya yaitu air liur, air mani, cairan vagina orang yang mengandung virus hepatitis B atau yang menderita hepatitis B.

Sedangkan masuknya penularan melalui luka pada kulit, selaput lendir atau mukosa, lewat aliran darah dengan cara yang bersamaan dengan menggunakan alat suntik, atau juga lewat jarum suntik setelah seseorang mengalami infeksi, luka jarum atau juga akibat alat-alat yang mengalami kontaminasi.

Menurut Endang petugas imunisasi perempuan, petugas kesehatan juga merupakan orang yang rawan tertular virus hepatitis B. Petugas kesehatan saban hari berkutat dengan orang sakit, orang sakit tersebut ada yang terpapar virus hepatitis B atau penyakit lainnya. Pemberian tindakan pada pasien seperti menyuntik, pengobatan, pembedahan, serta yang tidak berhubungan langsung dengan pasien seperti laundry, petugas sanitasi dan petugas kebersihan lainya juga menjadi petugas beresiko tinggi tertular. Pemberian tindakan sesuai prosedur atau SPO diupayakan agar tidak tertular. Terkadang kecelakaan (kesalahan) suatu misal tertusuk jarum ketika sehabis menyuntik, atau tergores pisau ketika melakukan pembedahan sering kali tidak bisa dihindarkan, dan lain sebagainya.

Untuk memberikan perlindungan terhadap virus hepatitis B kata Endang karyawan harus dilakukan dilakukan vaksinasi 1 paket yang artinya 3 kali penyuntikan. Hari ini sebagai imunisasi pertama, bulan depan imusnisasi ke dua dan terakhir kalinya 6 bulan yang akan datang, kata Nurhasan.

Untuk itulah karyawan diwajibkan memproteksi diri untuk mengamankan diri sebelum sesuatu yang lebih besar menimpa, ujarnya lagi. Takut suntik namun lebih menakutkan bila tidak disuntik, karena pekerjaan yang sangat beresiko, itulah yang membuat kami bersemangat.

Tulisan ini berselang sehari dengan tulisan dr. Posma Siahan kemarin di Kompasiana, kemarin saya juga tertawa membaca tulisannya. Ternyata kejadian yang saya tertawakan kemarin kami alami dan gentian kami yang jadi bahan tertawaan.

“Salam sehat, mencegah lebih baik daripada mengobati”

*) salam sehat
*) salam njepret
*) salam PPI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun