Mungkin perlu belajar lebih banyak untuk memotret balapan seperti ini, terutama persiapan alat dan pengaman, dan seyogyanya kalau memotret jangan membawa anak kecil, berkali-kali anak saya lepas ketika saya membidik, dan bila lepas bisa sangat berbahaya karena jeep sewaktu-waktu akan lewat. Meski ada batasan berupa pita-pita berwarna namun sangat berisiko dan harus mencari lokasi yang aman untuk memotret atau menonton.
Sementara di kelas FFA juara 1 Dafa Mikola dari Sragen, juara 2 AWE PSM Ban, juara 3 Rahmad dari Rembang, juara 4 Agus Jimbun.
Para peserta banyak yang memuji, lokasinya luar biasa dan berharap support dari pemda dan perhutani untuk memperbolehkan area nya dijadikan lokasi kejuaraan di lain waktu. Lokasi yang tak jauh dari kota, lokasi yang segar udaranya. Mereka juga berharap masyarakat ikut termotivasi untuk mencintai olah raga seperti ini, potensi pembalap tuan tumah luar biasa, banyak pembalap muda usia SD dan SMP yang kelak mereka yakini bisa tembus ke kancah nasional.
Â
"Selamat datang di kota Ponorogo, kotanya olahraga dan budaya"
Â
*) salam njepret
*) salam kampret
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H