Mohon tunggu...
Nanang Diyanto
Nanang Diyanto Mohon Tunggu... Perawat - Travelling

Perawat yang seneng berkeliling disela rutinitas kerjanya, seneng njepret, seneng kuliner, seneng budaya, seneng landscape, seneng candid, seneng ngampret, seneng dolan ke pesantren tapi bukan santri meski sering mengaku santri wakakakakaka

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Meriahnya Ajang Pemilihan Kakang Senduk Menjelang Grebeg Suro di Ponorogo

4 Oktober 2015   19:08 Diperbarui: 5 Oktober 2015   04:23 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ponorogo, 4 Oktober 2015

Sesuai jadual kegiatan yang telah diagendakan ajang pemilihan Kakang Senduk telah mencapai final semalam, acara di gelar di panggung utama alun-alun sebelah selatan Ponorogo, ini kali pertama digelar di tempat terbuka dan luas. Maka dari itu Sekda Agus Pramono menyatakan "Sekali di panggung utama selanjutnya harus di panggung utama." katanya dalam sambutan mewakili Bupati semalam. Tempat ini bisa menampung ribuan penonton, diberi pagar pembatas buat undangan namun masyarakat bisa bebas melihatnya dari pagar pembatas.

Tema yang diambil pada tahun ini adalah "Pelangi Bumi Wengker", Pelangi berarti berwarna-warna budaya, kekayaan budaya, aset wisata. Bumi Wengker sendiri adalah nama kabupaten atau kerajaan kecil jaman Majapahit yang kemudian lebih dikenal Ponorogo semenjak pemerintahan Raden Katong.

Ratusan remaja seusia SMA dan usia kuliah yang mendatangi Tourism Information Centre (TIC) Ponorogo tempat pendaftaran semenjak pendaftaran dibuka 7/9/'15 sampai 19/9/'15 ketika pendaftaran ditutup , mengalami beberapa seleksi menyisakan 50 pasang , penyeleksesian berlanjut dan mensisakan 10 pasang, dan ke 10 pasang ini berhak maju final yang digelar semalam di panggung utama tersebut. Menurut Sapto Jadmiko Kepala Dinas Pariwisata, jumplah pendaftar meningkat hampir 100%, animo remaja yang mendaftar dengan talenta dan kelebihan masing-masing.

"Kami sangat bangga dengan animo peserta, dan kami juga bangga dukungan berbagai pihak sehingga acara ini terselenggara dengan baik, tak lupa saya mengucapakan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu." katanya ketika memberikan laporan kegiatan dalam pidatonya.

Seleksi meliputi tes performance, tes tulis  dan tea wawancara dilanjut dengan tes talenta, setiap peserta harus mampu menguasai seluk beluk Ponorogo baik wisata, seni budaya, keberagaman, ciri khas Ponorogo, adat istiadat, kuliner, serta pengetahuan lainya terutama di bidang kepariwisataan, karena nantinya mereka menjadi ujung tombak dari promosi kepariwisataan di Ponorogo.

Finalis juga di ajak keliling Ponorogo dalam kegiatan city tour, mereka mendatangi tempat tempat bersejarah, sentra-sentra kerajinan, sentra kuliner, tempat-tempat religi dengan tujuan mengenalkan mereka lebih dekat tentang Panaragan (tentang apa saja yang menjadi ciri khas Ponorogo).

 

Acara diawali dengan pelantunan lagu Indonesia Raya yang dipimpin oleh salah satu finalis kakang senduk tahun lalu diikuti seluruh peserta maupun penonton yang hadir dengan posisi berdiri, dilanjutkan penampilan tari-tarian sajian dari finalis 'Thole Gendhuk 2015' (ajang pencarian bakat untuk usia SD-SMP), tariannya energik dan genit mirip kegenitan tarian jathilan yang sedang berebut simpati penonton.

Suana panggung jadi heboh ketika ditampilkannya tarian dari finalis kakang senduk, tarianya mirip parade berpasang-pasangan dari ke 10 pasangan, sama dengan tarian sebelumnya mereka sama-sama menari bermaksut memikat perhatian penonton dan juri, mereka berharap mendapat vote dukungan sms dari penonton, begitu juga mereka menarik perhatian juri yang yang selalu mengawasi gerak-geriknya. Mereka tetap kompak meski mereka bersaing, sehinga tariannyapun tidak saling menonjolkan diri. Mereka siap menang dan kalah, kalaupun menang ini kemenangan dari Ponorogo, kalaupun kalah kalahnyapun dari rekannnya sendiri, karena sebagian mereka masih satu sekolahan. Seperti halnya SMA 1 Ponorogo finalisnya berhasil masuk10 besar lebih dari 5.

Hadirnya orkestra yang mengiringi menjadi semakin syahdu, terutama gesekan biola yang jarang sekali dimainkan pada ivent-ivent di luar gedung. Penyanyi pria dan wanita juga memikat, suasaranya tak kalah dengan para penyanti di ajang idol, mereka adalah para finalis kakang senduk tahun lalu yang mengasah talentannya di jalur musik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun