Mohon tunggu...
Nanang Diyanto
Nanang Diyanto Mohon Tunggu... Perawat - Travelling

Perawat yang seneng berkeliling disela rutinitas kerjanya, seneng njepret, seneng kuliner, seneng budaya, seneng landscape, seneng candid, seneng ngampret, seneng dolan ke pesantren tapi bukan santri meski sering mengaku santri wakakakakaka

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Keramahan Bu Ugi dan Sop Sapinya dalam Dinginnya Udara Tawang Mangu

20 September 2015   22:19 Diperbarui: 21 September 2015   17:47 1463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sop sapi disini selalu disajikan panas, kuahnya langsung di ambilkan dari panci besar yang terus dipanasi dengan api. Dan di sediakan sambal kecap dan irisan jeruk nipis sebagai pelengkap. Dapurnya masih sederhana, masih seperti ketika pertama kali saya singgah selain berfunsi sebagai dapur juga sebagai tempat melayani pembeli dan dulu hanya bisa memuat 4-10 orang itupun sudah berjubel, dan kini tempat makan ini bisa menampung lebih 50-an orang, dan dilengkapi toilet serta tempat ibadah yang terletak disamping kanan warung.

Sangat mudah mencari warung makan bu Ugi ini, berada pinggir jalan raya Tawang Mangu ada papan namanya, tepatnya di sebelah timur lapangan parkir tempat wisata Grojokan Sewu, jalan mengarah ke Gunung Lawu atau ke arah Cemoro Sewu Magetan. Jalannya sudah landai, bus kecil bisa melewatinya, beda dengan 15 tahunan lalu hanya motor dan truk yang bisa lewat daerah sini. Namun juga harus hati-hati karena warung bu Ugie ini berada pada tanjakan, mobil harus diganjal batu, hand rem, dan harus di masukkan gigi 1 agar tidak merosot, tapi jangan kawatir ada tukang parkir yang akan memandu para pesinggah.

Dulu ketika pertama kali saya singgah harga satu porsi sop sapi 8-an ribu dan plus minuman jadi sekitar 10-an ribu, dan setelah 15 tahun berlalu kini harganya 35-an ribu maklum sudah 15-an tahun yang lalu, meski relatif agak mahal di kantong yakinlah sedapnya sop sapi akan membuat rindu untuk berkunjung kembali, meski harganya agak mahal dibanding kuliner sejenis di Tawang Mangu percayalah panasnya sop sapi bu Ugie sanggup mengusir dinginnya udara di Tawang Mangu.

Dan ramainya warung bu Ugi dimanfaatkan warga sekitarnya untuk berjualan cindera mata, buah, atau sayur di teras depan. Mungkin hal inilah yang membedakan dulu dengan sekarang, dulu saya selalu dikasih sayuran dan buah dalam kresek gratis oleh bu Ugi, dan sekarang harus beli sendiri pada penjual yang mangkal di teras bu Ugi, wakakakakaka

*) Salam jalan-jalan
*) Salam makan-makan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun