Mohon tunggu...
Nanang Diyanto
Nanang Diyanto Mohon Tunggu... Perawat - Travelling

Perawat yang seneng berkeliling disela rutinitas kerjanya, seneng njepret, seneng kuliner, seneng budaya, seneng landscape, seneng candid, seneng ngampret, seneng dolan ke pesantren tapi bukan santri meski sering mengaku santri wakakakakaka

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kehidupan Topeng Monyet di Tengah Kontroversi

19 Juli 2015   23:45 Diperbarui: 20 Juli 2015   04:38 1174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyaknya jenis mainan anak dan acara televisi menjadi salah satu penyebab mengapa jenis hiburan yang ditekuninya kurang diminati.

Untuk sekali menanggap dia patok harga 10 ribu, dia menarikan monyetnya sambil membunyikan musik mirip gendang kecil dengan tangan kanannya, sementara tangan kiri memegang rantai yang melilit pada monyet. Monyet mirip Rossi mengendari motor Gp, monyet jualan bakso, monyet bersolek, monyet berpayung, monyet menyapu, monyet memikul timba diantara adegan yang diperagakan.

Setelah mebayar kopinya dia melanjutkan perjalanannya dengan mendorong gerobak 'topeng monyet'nya, sementara tangan kanannya memukul mukul gendang untuk menarik perhatian orang.

Satu harapan ada aorang yang menaggapnya di sepanjang jalan yang dia lalui, makan dan bisa makan untuk bertahan ditengah kotroversi tentang perlindungan hewan.

 

*) Salam njepret
*) Salam kampret
*) Salam jalan-jalan

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun