Yogyakarta, 07-07-2015
Menjelang H-10 Lebaran pasar Beringharjo Yogyakarta makin ramai, peningkatan ini hampir 10 kali lipat hari biasa bahkan hari libur sekolah. Sentra pakaian grosir di jalan Malioboro Yogyakarta tersebut menjadi jujugan (tujuan) belanja menjelang lebaran. Harus datang pagi-pagi atau sebelum jam 9 pagi agar bisa memarkir kendaraan, karena terlalu siang sedikit harus parkir agak jauh dari lokasi parkir, tentunya akan menambah ongkos becak atau kita akan kesulitan membawa belanjaan dalam jumlah banyak.
Menurut pak Senen petugas parkir bagian selatan pasar, semenjak pasar Klewer terbakar banyak orang yang mengalihkan belanja atau kulakan di pasar ini. Selama ini pedagang dari timur (Jawa Timur) berbelanja di Klewer dan semenjak Klewer terbakar para pedagang dari timur lebih memilih belanja di pasar Beringharjo ini.
Begitu menginjakkan kaki dipintu gerbang kita sudah disambut oleh ucapan selamat datang oleh petugas pasar yang berpakaian adat Jogja, mereka akan siap dan standby mulai pasar buka sampai tutup, mereka sebagai pemberi informasi tentang keberadaan pasar, dan lokasi belanjaan, mereka sudah hapal dan detai tentang sudut-sudut pasar. Para pengunjung sangat terbantu oleh petugas cantik ini untuk menunjukan lapak-lapak tempat penjualan, misal pakaian batik, anak, dewasa, masa kini, dan lainnya.
Begitu masuk lorong bawah para pedagang dengan rapi menempati los dengan tertip, jarak antar lapak pun agak lega, dan ini yang membedakan antara pasar ini dan pasar Klewer. Los bawah didominasi oleh dagangan batik dan sepatu sendal. untuk los bawah cenderung tawar menawar, ada tips untuk menawar yaitu harga jadi 2/3 dari harga yang ditawarkan. Tawar menawar tidak berlaku untuk lantai 2 dan tiga, harga pas dan hanya pembelian grosir (lebih dari 3) yang mendapat potongan harga, dan ini juga yang mebedakan dengan pasar Klewer dimana grosir wajib membeli minimal 3 potong untuk item yang sama. Namun banyak orang yang mengatakan harganya lebih mrah di Klewer. Tapi semua tergantung cara menawar dan sudah menjadi langganan.
Para pengunjung menjelang lebaran begini umumnya para keluarga yang ingin membelikan anggota keluraganya buat pakaina berlebaran, banyak-nya anak-anak yang ikut serta sebagai bukti tersebut.
Meski lapaknya kecil, Pak Santoso menaruh barang dagannganya di mobil (diparkiran) dan hanya sebagian saja yang dijajakan di lapak, mirip sample. Sehari rata-rata dia bisa membawa pulang uang 20-30 juta kotor menjelang lebaran begini. Motip batik terbaru yang menjadi jujugan pengunjung, meski model batik sedari dulu monoton namun motif batik selalu berkembang, menurutnya jenis kain dan jenis batik yang membedakan harga. Ketika saya tentang batik tembakan dia hanya tersenyum, batik tembakan adalah batik yang menjiplak karya batik lain dengan menurunkan kwalitas kainnya. Karena sudah menjadi rahasia umum murahnya batik dan pakaian di tempat beginian salah satu resepnya adalah hal tersebut.
Â
*) Selamat berbelanja
*) Selamat berwisata
*) Selamat menunaikan ibadah puasa
*) Salam jalan-jalan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H