Komunitas pak guru biasanya ngumpul di sebelah selatan (kiri), para penghobi motor biasanya duduk lesehan sampai depan dieler Auto 2000, kelompok dewan biasanya duduk di sebelah kanan.
Di warung ini hampir tiap hari terjadi transaksi, entah sesama makelar motor, pengunjung dieler, ataupun para pejabat dengan rekanan yang nongkrong disini. Entah apa yang dibicarakan atau ditransaksikan, namun tempat ini nyaman untuk bersantai, remang-remang semakin membuat leluasa bernostagia.Dan berapapun lamanya tidak akan diusir meski hanya minum secangkir kopi, duduknya saja lesehan ditrotoar mana mungkin diusir? wakakakaka.
Selain kopi, jadah bakar menjadi andalan di warung ini, jadah ketan yang ditetel sampai pulen ditaruh ditampah dan dilapisi daun pisang lalu dipotong-potong bentuk persegi panjang seperti gambar diatas, lalu dibakar dan dinikmati dengan dicocol dengan gula pasir. Sayang tahu bakar dan mendol bakarnya tadi sudah kehabisan, sehingga belum sempat mengambil gambarnya.
Ketika ditanya apa rahasia kopinya? Katini hanya tersenyum sambil berkata, "Pokoke yo kopi apik, yen gak apik luwung ora dodol." Yang kalau diterjemahkan pokoknya kopi baiki, kopi pilihan, lebih baik tidak jualan kalau kopinya tidak baik, karena bisa mengecewakan pelanggan.
Warung ini buka menjelang magrib dan tutup pada tengah hari, warung ini ramai ketika setelah magrib dan ramai kembali setelah isya. Dan paginya tempat ini dipakai jualan mbak Riana, keponakan Sugianto (Sugir) yang masih cucu mbah Tekluk tepatnya menjelang subuh sampai tengah hari.
Meski warung-warung angkringan menjamur di Ponorogo namun bukan merupakan saingan, karena warung ini sudah mempunyai pelanggan para maniak kopi, para penggila kopi. Meski cafe-cafe dan barista handal berdatangan di Ponorogo bukan ancaman, pangsa pasar mereka berbeda.
"Jangan pernah bilang jago ngopi kalau belum mencoba kopinya mbah Tekluk"
*) salam ngopi
*) salam jalan-jalan
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI