Mohon tunggu...
Nanang Diyanto
Nanang Diyanto Mohon Tunggu... Perawat - Travelling

Perawat yang seneng berkeliling disela rutinitas kerjanya, seneng njepret, seneng kuliner, seneng budaya, seneng landscape, seneng candid, seneng ngampret, seneng dolan ke pesantren tapi bukan santri meski sering mengaku santri wakakakakaka

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Tegalsari Berbenah Antisipasi Lonjakan Wisata Religi

16 Mei 2015   05:17 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:58 1030
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14309306241344220970
14309306241344220970

Dibarat masjid ada komplek makam, paling timur setono gedong yang dalamnya ada makam Kyai Ageng Mohammad Besari beserta istri merupakan makam utama, dan dibaratnya ada makam Kyai Mohammad Ilyas beserta istri, dibaratnya lagi makam Kyai Hasan Besari (yang dikenal dengan sebutan Kyai Ageng Besari II) beserta isrti, dan dibaratnya lagi makam Kyai Imam subaweh beserta istri, kayai Imam Subaweh ini berasal dari pulau Bawean. Dan dibawah makam utama makam pengikut dan santri. Sementara di komplek sebelah baratnya masih ada 2 petak lagi tempat pemakaman anak cucu lainya.

Sedangkan di luar kompleks makam ini masih ada kuburan umum, dan disitu ada makam adiknya Kyai Ageng Mohammad Besari yaitu Kyai Nursadiq, menurut cerita sebelum beliau meninggal minta dimakamkan di luar komlpek makam utama.

[caption id="attachment_364730" align="aligncenter" width="480" caption="Ndalem Ageng, rumah kediaman Kyai Ageng Mohammad Besari dibangun sekitar abad 17 sekarang masih kokoh berdiri"]

14309293931281394938
14309293931281394938
[/caption]

[caption id="attachment_364731" align="aligncenter" width="480" caption="langgar (mushola) dulu sering dipakai munajad Ronggo Warsito ketika beliau mondok di Tegalsari, berada di dekat Ndalem Ageng"]

1430929485782490427
1430929485782490427
[/caption]

Di sebelah timur masjid masih bisa kita temui Ndalem Ageng, rumah kediaman Kyai Ageng Mohammad Besari keadaannya masih kokoh dan terawat meski dibuat sekitar abad 17, masih dalam bentuk aslinya. Sementara di barat bangunan ini ada langgar kecil (mushola), menurut pak Jamaludin perawat rumah ini mushola ini sering digunakan Ronggo Warsito bermunajad ketika nyuwito (berguru) di Tegalsari ini. Didalam rumah ini masih tersimpan barang-barang pribadi beliau. Dan menurut cerita sering kali ketika diambil gambarnya sering gagal, seringkali stasiun tv melakukan liputan didalamnya namun melanggar apa yang orang situ hormati turun temurun.

[caption id="attachment_364733" align="aligncenter" width="510" caption="solawatan sebelum dan sesudah sholat wajib"]

14309299331896263879
14309299331896263879
[/caption]

[caption id="attachment_364737" align="aligncenter" width="510" caption="tiang-tiang masjid dari kayu jati mirip masjid keraton Surakarta"]

14309302561272504416
14309302561272504416
[/caption]

[caption id="attachment_364738" align="aligncenter" width="510" caption="bedug masjid masih asli"]

1430930324132573162
1430930324132573162
[/caption]

[caption id="attachment_364739" align="aligncenter" width="510" caption="masjid tampak depan"]

14309303781632766786
14309303781632766786
[/caption]

[caption id="attachment_364740" align="aligncenter" width="510" caption="batu lebar yang diyakini dulu sebagai tempat sholat Kyai Ageng Mohammad Besari"]

1430930428217902164
1430930428217902164
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun