Mohon tunggu...
Nanang Diyanto
Nanang Diyanto Mohon Tunggu... Perawat - Travelling

Perawat yang seneng berkeliling disela rutinitas kerjanya, seneng njepret, seneng kuliner, seneng budaya, seneng landscape, seneng candid, seneng ngampret, seneng dolan ke pesantren tapi bukan santri meski sering mengaku santri wakakakakaka

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Dirgahayu Perawat Indonesia

17 Maret 2015   00:42 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:33 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_355676" align="aligncenter" width="510" caption="perawat dalam salah satu kegiatannya (dokpri)"][/caption]

Ucapan ini saya tujukan kepada seluruh perawat yang bekerja di intasi pemeritah maupun swasta, baik yang di pedesaan, pergunungan terpencil, kepulauan, ataupun di perkotaan, baik yang mengabdi di dalam negeri maupun di luar negeri. Baik yang sedang dinas malam, sore, pagi dan yang sedang mengambil cuti. Buat perawat yang sudah lama bekerja, maupun yang baru bekerja, perawat yang masih mencari kerja ataupun yang masih menempuh pendidikan.

Tentu banyak  rekan perawat yang mengetahui dan tentunya banyak juga yang tidak mengetahuinya kalau hari ini tanggal 17 Maret 2015 merupakan hari jadinya. Kesibukan, rutinitas, ketidak tahuan, bahkan ketidak pedulian mungkin, tapi itu lah nyatanya.

Tema peringatan kali ini "Perawat merupakan kekuatan perubahan dalam sistem kesehatan", tidak berlebihan tema tersebut karena perawat berada di garda terdepan, dan merupakan tenaga kesehatan terbanyak diantara tenaga kesehatan lainya, perawat berada 24 jam disamping pasien di bangsal perawatan, perawat tersebar mulai diperkotaan, pedesaan, pegunungan, dan kepulauan terpencil. Perawat merupakan kepanjangan tangan dari pemerintahan di bidang kesehatan. Preventif, promotif selalu dikedepankan sebelum kuratif dan rehalitatif.

Tema tersebut sesuai dengan peran perawat sebagai pelaksana pelayanan keperawatan, pengelola dalam bidang pelayanan keperawatan dan istitusi pendidikan, pendidik, dan sebagai peneliti. Elemen peran perawat tersebut bisa dijabarkan antara lain perawat sebagai pelaksana pelayanan kesehatan terhadap individu, keluarga, kelompok, dan komunitas. Sebagai pendidik yang menegedepankan upaya pencegahan dan promotif untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Sebagai pengamat kesehatan ditingkat individu, keluarga, kelompok dengan pendataan yang akan dijadikan sumber pemecahan masalah. Sebagai kordinator pelayanan kesehatan tingkat puskesmas dan rumah sakit baik sesama perawat ataupun petugas kesehatan lainnya.

Sebagai pembaharu perawat berperan sebagai inovator terhadap indvidu, keluarga dan masyarakat dalam merubah perilaku dan pola hidup yang berkaitan dengan peningkatan dan pemeliharaan kesehatan. Perawat berperan sebagai pengoganisasi pelayanan kesehatan memberikan motivasi untuk meningkatkan  ke ikutsertaan individu keluarga dan kelompok dalam setiap upaya pelayanan kesehatan yang dilaksnakan di masyarakat : seperti posyandu, dana sehat. Perawat berperan sebagai Role model dimana semua prilaku yang ditampilkan perawat dapat dijadikan panutan. Dan sebagai fasilitator dimana perawat merupakan tempat bertanya bagi masyarakat untuk memecahkan masalah kesehatan, diharapkan perawat dapat memberikan solusi mengatasi masalah kesehatan yngg dihadapi.

Peringatan kali ini hampir berbarengan sudah disyahkannya UU Keperawatan no 38 tahun 2014 pada tanggal 25/9/2014 yang lalu. Tentunya ini menambah spirit bagi perawat dalam menunaikan tugas, bisa dikategorikan sebagai kado yang akan memayungi dalam bekerja, namun juga merupakan tantangan dimana perlu kesiapan bagi para perawat yang terhimpun dalam PPNI itu untuk melaksanakan amanat UU Keperawatan tersebut.

Peringatan kali ini juga diwarnai dengan musim Jaminan Kesehatan dimana perubahan, penyempurnaan dan penggabungan dalam asuransi nasional ini masih mengalami berbagai kendala. Seharusnya setiap perubahan kepemimpinan ada estafet dari pemimpin sebelumnya ke pemimpin selanjutnya. Namun dalam hal ini terasa masih banyak kendala akan hal itu, dan tentunya masyarakat yang menjadi korbannya, dan perawat sebagai garda petugas kesehatan harus pandai-pandai menyikapi. Namun dengan penuh harap semoga BPJS bisa menjadi solusi bagi negeri ini dalam hal kesehatan.

Dan berlakunya perdagangan bebas ASEAN dimana tenaga keperawatan luar negeri akan bebas keluar masuk ke negera ini, perawat dituntut untuk meningkatkan profesionalime baik secara teknis maupun akedemis agar tidak menjadi tamu di negeri sendiri, dan tentunya bisa menjadi lieder di negeri sendiri. Banyaknya rumah sakit internasional yang bermunculan dimiliki pemodal asing ini merupakan tanda-tanda tersebut. Meski Indonesia sudah terkenal menjadi salah satu penyuplay tenaga perawat ke luar negeri, issue ini wajib diwaspadai.

Tetap semangat dan teruslah mengabdi, pekerjaan ini adalah pengabdian untuk sesama, seperti jaman disekolah dulu kita dibaiat. Urusan kemanusian dahulukan, urusan keselamatan utamakan, urusan kedaruratan prioritaskan. Urusan kesejahteraan jangan terlalu dipikirkan, urusan ketimpangan mari kita pinggirkan, tak ada patokan berapa keringat perawat dihargai. Berbahagialah bagi yang sudah bekerja karena diluar sana puluhan ribu perawat bingung cari kerja, ribuan perawat diupah ala kadarnya, dan masih puluhan ribu lagi tak tentu nasibnya.

[caption id="attachment_355712" align="aligncenter" width="510" caption="pengabdian yang dibalut pekerjaan (dokpri)"]

14264963861433166378
14264963861433166378
[/caption]

Kepedulian dan keperpihakan harusnya ada, tapi salah sendiri kita lebih percaya orang lain yang kurang mengetahui seluk beluk perawat di parlemen atau di setingkat ibu kota sana, tapi juga salah kita sendiri terlalu sibuk mengurus diri sendiri. Dan jangan salahkan jika orang lain membuat peraturan yang tidak berpihak pada keperawatan. Berlakunya UU Keperawatan yang mengisyaratkan dibentuk nya counsil keterwakilan di tingkat ibu kota merupakan harapan baru.

Terus tingkatkan pengetahuan dan profesionalisme, sekolah dan sekolah meski dengan uang sendiri. Ini bunyi amanat UU Keperawatan agar kita setara dengan tenaga kesehatan lainya, agar pendidikan kita sejajar dengan orang yang kita lanyani. Mari kita duduk bersama kita benahi sistem pendidikan keparawatan kita. Banyak menjamurnya sekolah sekolah keperawatan yang diwarnai motif bisnis merupakan salah satu sandungan diperolehnya mutu perawat sesuai yang diharapkan. Terapkan model prkatik keperawatan profesional dalam memberikan asuhan keperawatan untuk menjamin keberhasilan dan kepuasan klien.

Solitkan organisasi PPNI, PPNI sebagai wadah para perawat di Indonesia mempunyai kewajiban untuk mengendalikan mutu pelayanan dalam asuhan keperawatan. Organisasi ini harus tanggap dan flesiksibel mengahadapi perubahan jaman ke arah depan, dimana harus bisa meramalkan perkiraan perkembangan keperawatan kedepan. Mengetahui ancaman, kendala, dan peluang masa akan datang. Terus memacu para anggota untuk terus berkembang untuk menyikapi masa datang, menggali segala daya  potensi yang bisa menjadi harapan di masa depan. Dan menyikapi perupahan strategik baik dibidang perkembangan kesehatan ataupun suasana politik, kenegaraan ataupun dinamika lainnya yang bisa menjadi ancaman atau peluang.

[caption id="attachment_355713" align="alignnone" width="640" caption="tema kali ini "]

1426496621199969993
1426496621199969993
[/caption]

Dirgahayu Perawat Indonesia
Selamat Mengabdi diamanpun anda berada

*) Salam Perawat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun