Mohon tunggu...
Nanang Diyanto
Nanang Diyanto Mohon Tunggu... Perawat - Travelling

Perawat yang seneng berkeliling disela rutinitas kerjanya, seneng njepret, seneng kuliner, seneng budaya, seneng landscape, seneng candid, seneng ngampret, seneng dolan ke pesantren tapi bukan santri meski sering mengaku santri wakakakakaka

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Perempuan Perkasa dari Pasar Songgolangit

26 Januari 2014   13:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:27 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="560" caption="Misnatun dan temannya berpose"][/caption]

SARIYEM tak sendiri, masih ada puluhan temannya sesama perempuan yang berprofesi seperti dirinya. Meski usianya tak lagi muda namun punggung dan langkah kakinya selayaknya remaja belasan tahun. Menjadi kuli panggul bukanlah cita-citanya namun pekerjaan ini telah ia geluti sejak tahun 1974-an. Pasar Songgolangit (Ponorogo) menjadi tumpuan hidup keluarganya, begitu juga suaminya hidup dari hiruk pikuknya pasar. Namun suaminya jauh lebih banyak pendapatannya dibanding dirinya, suaminya kuli panggul borongan, dalam setiap bongkar muatan ia kerjakan bersama temannya dan hasilnya dibagi sama dengan temannya.

[caption id="" align="aligncenter" width="482" caption="Sariyem"]

13907078372030381237
13907078372030381237
[/caption]

13907092531139927790
13907092531139927790
Kateni, suami Sariyem yang sama-sama menjadi kuli panggul

Lain lagi dengan Misnatun, ia tergolong muda di antara teman-temannya, badannya gemuk dan tegap sehingga melahap setiap beban yang orang berikan. Namun ia tak serakah akan pekerjaan, dia selalu bagi-bagi kerjaan meski dia paling kuat di antara teman-temannya.

[caption id="" align="aligncenter" width="560" caption="Misnatun, relatif masih muda dibanding teman-temannya"]

13907107812097100382
13907107812097100382
[/caption]

Begitu halnya mbah Jemirah, meski usianya hampir 70-an tahun ia masih sanggup menggendong satu atau dua sak beras dalam sekali gendong, usia tua tak menghalanginya untuk tetap bekerja.

13907109551221412949
13907109551221412949
Jemirah, meski tua tetap berkarya

Mereka rukun tak pernah berebut pelanggan dalam bekerja, rata-rata rumah mereka berdekatan, bahkan tak jarang di antara mereka masih sanak saudara, bahkan satu keluarga.

Selain menjadi kuli panggul mbah Boyami ini membuat sapu lidi yang dibuatnya di rumah lalu dibawanya ke pasar dan dijajakannya disela-sela pekerjaannya. Segepok sapu lidi ia hargai 3 ribu rupiah.

13907113172108619555
13907113172108619555
Mbah Boyami, selain menjadi kuli panggul dia juga membuat sapu lidi dan dijual di pasar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun