Mohon tunggu...
Nanang Diyanto
Nanang Diyanto Mohon Tunggu... Perawat - Travelling

Perawat yang seneng berkeliling disela rutinitas kerjanya, seneng njepret, seneng kuliner, seneng budaya, seneng landscape, seneng candid, seneng ngampret, seneng dolan ke pesantren tapi bukan santri meski sering mengaku santri wakakakakaka

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

WPC 3 ; Si Ular Besi Nasib-mu Kini

5 Mei 2012   02:09 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:41 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruwetnya transportasi di Negeri ini semakin menjadi, kemacetan, kejahatan di angkutan umum, serta kecelakaan masal yang sering terjadi seakan menambah deret panjang 'ketidak tepatan' dari pengambil keputusan di negeri ini.

Berkali-kali sistem atau gagasan yang telah berjalan oleh penguasa sebelumnya tidak dilanjuti oleh penguasa berikutnya, ceritanya klasik yaitu masalah 'politik'. Dimana penguasa lama dan penguasa baru berbeda kepentingan dalam hal ini. Mari kita lihat kota Jakarta tentang 'Busway' -nya seakan setengah hati, padahal tidak sedikit dana yang telah dikucurkan, dan sampai sekarang belum juga bisa mengatasi kesemrawutan trasnportasi di Jakarta.

Kereta api peninggalan pemerintah Kolonial yang sampai saat ini masih eksis, dalam artian masih bisa diandalkan oleh konsumennya, selain murah juga ada jam-jam yang menjadi patokan untuk setiap kota tujuan, meski seringkali keterlambatan sering terjadi.

Kereta api merupakan sarana transportasi berupa kendaraan dengan tenaga gerak, baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan kendaraan lainnya, yang akan ataupun sedang bergerak di rel. Dengan demikian kereta api hanya dapat bergerak/berjalan pada lintasan/jaringan rel yang sesuai dengan peruntukannya, hal ini menjadi keunggulannya karena tidak terganggu dengan lalu lintas lainnya, tetapi dilain pihak menjadikan lintasan kereta api tidak fleksibel. [dikutip dari wikibooks]

Kereta api merupakan alat transportasi massal yang umumnya terdiri dari lokomotif (kendaraan dengan tenaga gerak yang berjalan sendiri) dan rangkaian kereta atau gerbong (dirangkaikan dengan kendaraan lainnya). Rangkaian kereta atau gerbong tersebut berukuran relatif luas sehingga mampu memuat penumpang maupun barang dalam skala besar.

Kereta api merupakan angkutan yang efisien untuk jumlah penumpang yang tinggi dan angkutan barang dalam jumlah yang besar. Karena sifatnya sebagai angkutan massal efektif, beberapa negara berusaha memanfaatkannya secara maksimal sebagai alat transportasi utama angkutan darat baik di dalam kota, antarkota, maupun antarnegara.

[caption id="attachment_175458" align="aligncenter" width="512" caption="Sritanjung "]

1336179209310893816
1336179209310893816
[/caption] [caption id="attachment_175459" align="aligncenter" width="512" caption="Anak Rel"]
1336179344455258292
1336179344455258292
[/caption] [caption id="attachment_175460" align="aligncenter" width="512" caption="Edan Sepur"]
13361794461248283639
13361794461248283639
[/caption] [caption id="attachment_175461" align="aligncenter" width="512" caption="Argo Parahyangan"]
13361795371068579784
13361795371068579784
[/caption] [caption id="attachment_175463" align="aligncenter" width="500" caption="Edan Sepur"]
133617964781357183
133617964781357183
[/caption]

Saya sempat terperanjat ketika 'CALON'  Wapres Budiono kalau itu dalam tour kampanye-nya menggunakan model transportasi Kereta Api dalam perjalanannya Jakarta-Bandung, saya salut kesederhanaan beliau kala itu, sehingga pejabatpun berbondong-bondong menggunakan model transportasi ini. Namun kini semua hanya kenangan politik masa lalu.

Dan saya terperanjat lagi dengan menteri BUMN Dahlan Iskan, lagi-lagi membuat orang terkesima mengapreasikan Kereta Api, lagi-lagi kesederhanaan dan kesehajaan seperti jaman Ca-Wapres Budiono dulu, semoga Kereta api benar-benar dapat diunggulakan untuk kedepannya, bukan benar-benar untuk pemanis politik belaka.

Gambar-gambar rel dan sepur ini memperlihatkan garis-garis dalam tehnik Photograpy, "garis" berarti haluan, batas, dan arah. Semoga garis yang telah ada di per-kereta apian dan di sistem per-tranportasian dinegeri kita sesuai dengan 'garis' yang telah digariskan undang-undang dan hukum].

Baca juga Weekly Photo Challenge [WPC] sebelumnya.

WPC 1: Melihat Cahaya WPC 2: BW Photography WPC 3 : weekly-photo-challenge-garis Dan Kampus kami di Group Kampret

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun