Mohon tunggu...
Nanang Diyanto
Nanang Diyanto Mohon Tunggu... Perawat - Travelling

Perawat yang seneng berkeliling disela rutinitas kerjanya, seneng njepret, seneng kuliner, seneng budaya, seneng landscape, seneng candid, seneng ngampret, seneng dolan ke pesantren tapi bukan santri meski sering mengaku santri wakakakakaka

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[FPK] Jeda;

28 Oktober 2011   14:23 Diperbarui: 5 Februari 2017   09:45 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="jeda"][/caption] 

Jeda;

By Nanang Diyanto DS feat Ina Sitepu

Panas meranggas, daun-daun menguning, sebentar lagi berjatuhan

Aku masih tertunduk diam dalam kesemuan yang sengaja kuciptakan sendiri

Agar ketika jiwamu bersandar pada pekatnya hidupku. Kau tak terkejut, ketika semuanya mengering

Penghujan seperti mimpi tergantung pada simpul waktu. Senjapun menghilang tanpa jeda

Suara gemeretak rerantingan diantara perapian. Menambah bara yang membahana Kau tak memendam kecewa, pada nyata yang ada

Mendung hanya ejekan, yang membuat penat suasana 24 jam dalam bara tak cukup mengartikan semua yang terlewat. Walaupun jarak yang kita tempuh sudah teramat penat. Tapi dalam diam ini didihkan dada

Rindu dendam dan rasa marah melumat hati kita. Jeda waktu semoga membuat semakin dewasa

Nomor 80 : Ina Sitepu + Nanang Diyanto D

 

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun