"Satu.... dua.... tiga............houps berhenti.." teriak dirigen sambil tangannya menunjuk-nunjuk supaya kendaraan yang akan lewat berhenti sejenak.
Gelak tawa, karena karus saling ijak kaki dan sandal, yang bahkan membuat beberapa alas kaki berserakan pada jalan yang dilewati rombongan itu.
"Satu.... dua.... tiga............houps berhenti.." teriakan dirigen setelah rombongan mengambil nafas. begitu seterusnya sampai Rumah yang digotongnya sampai tujuan yang direncanakan.
Tak ada komando awalnya, tiba-tiba sekelompok orang berkumpul bergotong royong mengangkat rumah milik salah seorang warga.
Bukan bayaran, bukan pujian, namun saling keterikatan membuat kehidupan mereka saling membutuhkan.
Meski semakin menipis bahkan hilang gotong royong adalah warisan budaya Asli Indonesia, tak ada hukum yang mengaturnya, ada begitu saja.
Gotong royong dilakukan bersama-sama  itu norma, bagi yang nggak mau mengikuti akan terkucilkan itulah hukumnya.
Gotong royong adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama dan bersifat suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan dengan lancar, mudah dan ringan.
Mungkin pula berasal dari kata Gotong yang berarti mengangkat bersama; lebih dari 1 orang, Royong berarti membopong, menggendong, mengangkat sambil ditarik.
Gambar diatas mungkin asal mula kalimat 'Gotong Royong'
Meski perlahan luntur kita harus bangga pernah memiliki kebersamaan 'gotong-royong' itu.
(Photo saya ambil ketika melewati jalan Imam bonjol Ponorogo jam 8 pagi tadi)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H