Mohon tunggu...
Nanang Diyanto
Nanang Diyanto Mohon Tunggu... Perawat - Travelling

Perawat yang seneng berkeliling disela rutinitas kerjanya, seneng njepret, seneng kuliner, seneng budaya, seneng landscape, seneng candid, seneng ngampret, seneng dolan ke pesantren tapi bukan santri meski sering mengaku santri wakakakakaka

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Goa Kalak Pertapaan Prabu Brawijaya

23 Agustus 2014   09:30 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:47 2008
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="630" caption="Pahatan Sang Pencipta pada dinding dan atap goa Kalak, Luar biasa "][/caption]

Tak ada habisnya Pacitan menyuguhkan keajaiban alam karunia Sang Pencipta, mulai perbatasan JawaTengah sampai perbatasan Pacitan dengan Trenggalek, sepanjang pantai yang terbentang, sampai terjalnya gunung batu dan kelokan jalan yang naik turun berkali kali kami ucapan syukur keluar dari mulut kami bertiga.

Luar biasa Alloh mencipta......

Ditanah kering, tandus, dan berbatu Alloh menganugrahkan keindahan alam yang luar biasa.

[caption id="" align="aligncenter" width="630" caption="Bertiga kami berpose goa pintu masuk, mirip teras depan "][/caption]

Berawal dari janji saya kepada panjenengan Mo Witokaryo, saya dan mas Shandy berangkat pukul 2 siang dari Ponorogo mengendarai roda 4, kami tidak mau ambil resiko karena sering kali cuaca di Pacitan kurang bersahabat. Dan Mo Wito dengan mengendarai roda 2 dari Yogyakarta seorang diri sudah datang di Pantai Klayar pagi sebelumnya sesuai janji kami sebelumnya, saya berpesan pada beliau untuk langsung menuju di home stay milik mbah Sandimoen di timur area parkir pantai Klayar, tepatnya di timur sungai dan utaranya batu mirip spink dan batu yang mirip kapal selam. (Perjalanan sepanjang pantai akan saya tulis dilain judul)

Rupanya cuaca kurang bersahabat, dan kami harus pandai pandai memanfaatkan keadaan.

Setelah capai di pantai kami berpamitan pulang pada pemilik home stay, dan kami juga berpamitan pada Mo Wito, saya berdua dengan mas Shandy kembali ke Ponorogo, dan Mo Wito kembali ke Yogyakarta. Kami masih sejalan dan rencana sesampai di Punung kami baru berpisah, namun begitu memasuki desa Kalak terlihat onggokan batu besar di kanan jalan, dan dibukitnya ada tulisan goa Kalak, mobil langsung saya pinggirkan untuk parkir, begitu pula Mo Wito segera memarkir motornya, dan segera menujuke arah jurang di seberang jalan.

Luar biasa... indahnya

[caption id="attachment_320525" align="aligncenter" width="630" caption="Pak Sadi Pencari rumput di komplek Goa Kalak"][/caption]

Dengan ramahnya bapak yang sedang memikul rumput dan kelapa ini berhenti dan meletakan bawaannya, dari penjelasan bapak ini, Goa ini bernama Goa Kalak, bedasar nama desa, Goa ini selalu bersih meski tidak dirwat oleh Pemda karena orang desa ini menganggap goa ini tempat suci, dimana banyak diantara masyarakat baik sekitar maupun luar kota bahkan luar provinsiuntuk mengadakan ritual peribadatan. Selain penduduk dan juru kunci, tempat ini juga dibersihkan oleh para peziarah.

Goa ini dipercaya tempat pertapaan Prabu Brawijaya yang terakhir ketika mencari puteranya yang pergi ke daerah Modjo (Punung Pacitan kala itu).

Menurut pak Sadi Goa ini dipercaya juga pernah dibuat tirakat presiden Soekarno dan presiden Soeharto, dan para pejabat militer maupun sipil.

[caption id="attachment_320532" align="aligncenter" width="341" caption="Saka Guru, tempat peziarah menaruh sesaji"]

14087335231376766787
14087335231376766787
[/caption]

Stalaktit berwarna hijau ini berada di ruang setelah pagar pintu masuk, stalaktit berwarna hijau yang menjulang tinggi hampir mencapai atap goa ini disebut Saka Guru. Dan ini menjadi tempat yang paling sakral. Banyak sisa-sisa dupa dan bunga serta jajanan sesaji masih tertata di lantai keramik di bawah Saka Guru ini, menurut pak Sadi yang mengeramik lantai dibawah Saka Guru ini adalah para peziarah yang mendapatkan wangsit untuk mengeramik. Dan disebelah timur Saka Guru ini pagar setengah badan yang dibuat supaya pengunjung tidak melangkah kearah tempat situ, karena curam dan masih gelap dan berbahaya.

[caption id="" align="aligncenter" width="630" caption="Mirip tulang rangka dan tengkorak yang bertumpukan"][/caption]

Dan dibalik Saka Guru akan didapati stalaktit yang mirip tumpukan tulang rangka dan tengkorakmirippekuburan masal di tanah Toraja, dan di sebelah tempat ini didapatkan bebatuan stalaktit seperti hewan, bunga-bunga atau jamur raksasa yang indahnya seperti ukiran-ukiran kayu jati Jepara.

[caption id="" align="aligncenter" width="420" caption="Bebatuan stalaktit mirip ukiran hewan, bunga, dan jamur dari kayu jati"][/caption]

Memasuki ruangan lebih dalam lagi, akan bertemu dengan ruangan yang lebih longgar dan beratap lebih tinggi, di sisi utara terdapat seperti ukiran tirai raksasa, dan singgasana rajayang terbuat dari kayu jati. Tempat ini agak menurun kearah utara, melingkar dari tempat masuk.

[caption id="" align="aligncenter" width="420" caption="Tirai raksasa dan singgasana raja dari batu yang mirip ukiran Jepara"][/caption]

Belum berhenti disitu, di sebelah barat agak naik sedikit akan didapatkan kamar raja yang ditutupi tirai yang mirip ukiran kayu jati yang luar biasa indahnya. Tempat ini berada lebih tinggi dibanding temapat datar yang ada di dalam goa, dan dibalik ruangan yang mirip kamar ini ada lorong panjang yang masih belum terjamah menuju ke arah barat daya.

[caption id="" align="aligncenter" width="630" caption="sisi barat, mirip kamar raja"][/caption]

Hampir 1 jam kami berada dalam goa, rasanya tiada bosan bosannya kami  memotret menikmati suasana, meski dalam goa udara tidak terlalu pengap, dan penerangan cukup karena pintu masuk yang lebar, membuat kami nyaman dan yakin cadangan oksigen lebih dari cukup.

[caption id="" align="aligncenter" width="630" caption="pintu masuk, dan tiang yang disebut Saka Guru"][/caption]

Hari mulai sore kami segera berpamitan pada pak Sadi yang telah rela dan suka hati menemani serta meberikan air kelapa muda gratis kepada kami.

Goa Kalak ini tergolong sepi, dibanding goa-goa yang dikelola pemerinta daerah Pacitan lainya. Goa ini berada dijalur Pacitan - Pantai Klayar, tepatnya di desa Kalak, dan berada dalam satu jalur dengan goa Gong, goa Tabuhan, goa Puteri, Luweng Ombo, goa Lanang.

[caption id="attachment_320537" align="aligncenter" width="630" caption="sisi kanan pintu masuk"]

14087354781104442334
14087354781104442334
[/caption] [caption id="attachment_320539" align="aligncenter" width="630" caption="bagian atap goa"]
1408735683717336104
1408735683717336104
[/caption] [caption id="attachment_320540" align="aligncenter" width="630" caption="gapura masuk sebagai pintu masuk, menghadap ke timur"]
1408735762135656273
1408735762135656273
[/caption]

Selamat datang di Pacitan, selamat datang di Kota 1000 Goa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun