[caption id="" align="aligncenter" width="480" caption="Pagoda Avalokitesvara, dilihat dari temat parkir"][/caption]
Perjalanan macet, panas, dan mendaki dari Semarang menuju  Salatiga hampir bikin putus asa, jalan sedang diperbaiki dilakukan pengecoran, dan jalan disisakan satu lajur. Perlu ekstra hati-hati karena salah sedikit bisa terperosok dalam galian yang sedang dicor oleh truk molen.
Ketika mencapai utara Kodam Diponegoro tampak terlihat bangunan mirip tugu raksasa dengan dominan merah dan kuning. Di sisi kiri jalan dari Semarang.
"Om Dhanang .... merah merah tinggi itu  apa om?" tanya Zaki dengan penasaran
"Itu pagoda Zaky...., Zaky.... pengin liat?" jawab mas Dhave sambil nawarin pada Zaky, sambil nyetir kulihat jam sudah menujukan jam 1 siang, padahal jam 3 aku sudah harus sudah sampai Salatiga.
"Bapak berhenti...... ayooo..... mampir dulu...." Zaky merengek minta mampir, Mas Dhave bener bener pinter meracuni Zaky untuk menghentikan mobil saya.
[caption id="" align="aligncenter" width="480" caption="Pintu gerbang utama, pintu masuk Vihara"][/caption]
Begitu belok kiri sudah disambut pihak pengamanan, dengan santun menyilahkan masuk, "Selamat siang bapak, silahkan masuk lewat sisi barat dan berputar halaman lebar itu tempat parkirnya, dan ini kartu parkirnya, dan jangan lupa kedaraan dikunci ya...."
Mobil langsung ambil kanan dan memutar menuju lapangan seperti yang ditunjukan bapak satpam, dan segera mencari tempat teduh, kamera segera saya keluarkan dan mobil saya kunci. Perlahan saya bergerak ke atas menuju tangga tangga tingkat mulai dari parkiran, sementara Zaky sudah berlari duluan menuju ke atas. Takjub begitu indah bangunan yang ada di sini, meski udara panas tapi rasanya adem, mungkin rindangnyapepohonan dan tempat yang tinggi penyebabnya.
[caption id="" align="aligncenter" width="480" caption="anak tangga dan papan nama menuju pagoda dan vihara"][/caption]
Langkah demi langkah saya naiki tangga sambil mata terus memperhatikan tiap sudut, sambil sesekali jeprat jepret. Lingkungkan yang bersih dan damai serta pengurusnya santun dalam menerima tamu, tanpa membedakan mau ibadah tau hanya sekedar melihat-lihat, dan imbal baliknya kami juga harus bersikap santun, dan berterimakasih atas kesempatan yang diberikan.