Mohon tunggu...
Nanang Diyanto
Nanang Diyanto Mohon Tunggu... Perawat - Travelling

Perawat yang seneng berkeliling disela rutinitas kerjanya, seneng njepret, seneng kuliner, seneng budaya, seneng landscape, seneng candid, seneng ngampret, seneng dolan ke pesantren tapi bukan santri meski sering mengaku santri wakakakakaka

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Johannes Karundeng Mengajari Kami Mencintai Budaya

21 September 2014   22:45 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:00 865
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada yang bisa kami petik dari pementasan malam itu, sekaligus ada pembelajaran dari Johannes Karundeng meski hanya tersirat tanpa terucap karena rendah hati beliau.

Pertama; Cara menyajikan reyog buat tamu, sesuai  dengan keinginan konsumen meski konsumen tidak ikut campur dalam pakem seni reyog sendiri. Kedua; Reyog bisa dijual, tampilan bisa dijual tinggal bagaimana group reyog siap setiap saat diminta tampil sesuai dengan permintaan konsumen. Ketiga; Pentingnya adanya EO yang bisa menjembatani antara group reyog dan konsumen, serta memfasilitasi pada setia tamu baik dari  luar daerah atau dari lokal sendiri. Keempat; Terlibatnya anak-anak muda penerus, yang akan menjadi penerus reyog itu sendiri, seperti diperkenalkannya adik-adik SMK Ubud Bali untuk mencintai budaya. Kelima; Masukan buat pemerintah daerah dan penggiat seni untuk mempersiapkan diri tren ke depan dalam pementasan seni Reyog agar tidak monoton dan ada variasi meski tidak harus mengubah pakem. Berawal dari itulah bulan depan kami diminta mempersiapkan Seni reyog yang tampil di Mall yang akan dihadiri tamu-tamu penting dalam sebuah rapat. Satu tantangan tersendiri buat kami untuk hal itu. Dab 2 bulan lagi ada pesanan untuk tampil di luar kota dengan konsep malam hari lagi.

Kita pasti bisa... Kita pasti bisa..... Sebagai motto kami, Kalau bukan kita siapa lagi?

Terima kasih Johannes Karundeng, terima kasih adik-adik SMK Ubud Bali atas ilmu dan apresiasinya buat kebaikan kami ke depan.

"Terima kasih atas keakraban dan sambutannya pada kami dan rombongan, hubungi  kami bila datang ke Bali, kami akan membalasnya, sekali lagi terimakasih dan salam buat teman-teman semua" bunyi SMS Johannes Karundeng 2 hari setelah pementasan itu.

*) Salam Njepret

*) Salam Budaya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun