Mohon tunggu...
Nanang Diyanto
Nanang Diyanto Mohon Tunggu... Perawat - Travelling

Perawat yang seneng berkeliling disela rutinitas kerjanya, seneng njepret, seneng kuliner, seneng budaya, seneng landscape, seneng candid, seneng ngampret, seneng dolan ke pesantren tapi bukan santri meski sering mengaku santri wakakakakaka

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Misteri Coban Lawe di Lereng Gunung Wilis

1 Oktober 2014   12:33 Diperbarui: 4 April 2017   17:27 6996
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_326603" align="aligncenter" width="600" caption="sungai jernih sepanjang jalan menuju Coban Lawe"]

14121141761638232759
14121141761638232759
[/caption]

[caption id="attachment_326604" align="aligncenter" width="600" caption="semak-semak masih tumbuh bebas sekitar Coban Law"]

14121142491892056273
14121142491892056273
[/caption]

Menurut Pak Sekdes ini gerojokan yang pertama dan yang terbawah karena masih ada 2 gerojokan lagi di atasnya gerojokan ini, menurutnya gerojokan di atas lebih tinggi dan lebih indah, namun waktu sudah terlalu sore kami memutuskan untuk kembali di lain hari.

Antusias Pak Sekdes atas kedatangan kami, dengan harapan bisa menyebarluaskan bahwa  di wilayahnya ada potensi wisata lewat photo-photo atau tulisan kami.

[caption id="attachment_326605" align="aligncenter" width="600" caption="Coban Lawe dari sisi kanan"]

14121143641114624499
14121143641114624499
[/caption]

[caption id="attachment_326606" align="aligncenter" width="600" caption="batang kayu yang terbawa air melintang di aliran sungai Coban Lawe"]

14121144431939009212
14121144431939009212
[/caption]

 Pak  Sekdes mewakili warga akan berkoodinasi dengan pihak Perhutani dan Pihak Pemda Ponorogo dalam hal ini Dinas Pariwisata untuk rencana ke depannya.

Sementara ini yang sudah diusahakannya memperlebar jalan masuk sampai parkiran mobil, serta membuat saluran air agar air tidak tumpah dijalan. Dan rambu-rambu penunjuk jalan akan disiapkannya agar memudahkan pengunjung.

Untuk sementara gratis tidak ada tiket masuk, dan pengunjung diharap menjaga kebersihan serta jangan  merusak hutan.

Tempat ini sangat cocok buat penggemar motor trail, banyak jalan tanah kecil bercabang-cabang yang menantang yang biasa digunakan warga saban hari di dalam hutan dan kebun warga.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun