[caption id="attachment_329855" align="aligncenter" width="600" caption="Demang Ki Ageng Kutu membangkang pada kerajaan Mojopahit"]
[caption id="attachment_329856" align="aligncenter" width="600" caption="Sunan Katong (Raden Katong) utusan dari Demak Bintoro"]
[caption id="attachment_329857" align="aligncenter" width="600" caption="Kisah percintaan Sunan Raden katong dengan putri Ki Ageng Kutu"]
[caption id="attachment_329858" align="aligncenter" width="600" caption="Peperangan antara pasukan Sunan Katong dengan Pasukan Ki Ageng Kutu"]
[caption id="attachment_329859" align="aligncenter" width="600" caption="Kemenangan di pihak Sunan Katong"]
Pada penampilan pembukaan ini ada yang menarik dengan tampilnya sendra tari kolosal yang mengisahkan tentang perjuangan Raden Katong (Sunan Katong) utusan dari kerajaan Demak Bintoro untuk meredakan pembangkangan oleh Demang Ki Ageng Kutu kepada kerajaan Mojopahit (Prabu Brawijaya). Demang kutu menyindir Raja Brawijaya dengan menciptakan tarian reyog macan yang ditunggangi oleh merak, karena kala itu prabu Brawijaya memeluk agama Islam lewat Putri Cempa istri beliau. Dan ini menjadikan pergolakan dan penolakan  dari sebagian demang.
Kesaktian Ki Ageng Kutu sungguh mumpuni, sehingga Sunan Katong memerlukan cara untuk mengalahkannya. Kisah ini diwarnai dengan drama percintaan antara Radeng Katong dengan Niken Gandini yang tak lain puteri Ki Ageng Kutu.
Dan pertempuranpun terjadi dan kemenangan berpihak pada Raden Katong, dan agama Islampun subur di kadipaten Ponorogo. Radenan Katong yang tak lain adik Raden Patah yang juga merupakan putera Prabu Brawijaya mendapatkan suport dari Demak Bintoro dengan dikirimnya  guru agama untuk membantu menyebarkan agama Islam di Ponorogo.
[caption id="attachment_329864" align="aligncenter" width="600" caption="banyak disaksikan wisatawan mancanegara, terutama tribun timur "]
[caption id="attachment_329860" align="aligncenter" width="600" caption="Pesta kembang api sebagai tanda FRN XXI dimulai penanda akhir dari serangkain acara pembukaan"]
Selesainya tarian drama kolosal dilanjutkan pesta kembang api, sebagai tanda dimulainya rangkaian grebeg suro dan sebagai tanda pembukaan FRN XXI malam tadi diakhiri.