Mohon tunggu...
Nanang Diyanto
Nanang Diyanto Mohon Tunggu... Perawat - Travelling

Perawat yang seneng berkeliling disela rutinitas kerjanya, seneng njepret, seneng kuliner, seneng budaya, seneng landscape, seneng candid, seneng ngampret, seneng dolan ke pesantren tapi bukan santri meski sering mengaku santri wakakakakaka

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pesan Butet buat Para Pemimpin di FRN XXI

28 Oktober 2014   12:50 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:28 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_331066" align="aligncenter" width="600" caption="Butet dengan seribu mimik-nya"]

14142168381481971332
14142168381481971332
[/caption]

Butet-pun seakan marah, mimik mukanya merah padam ketika mengutarakan kekesalannya pada orang senayan, melihat kelakuannya di TV bikin geram ingin ngeplaki katanya.

"Tahu ndak bedanya reyog sama orang yang kerja di Senayan sana?" tanyanya pada penonton.

Namun tak lama pertanyaan itu dijawab sendiri, "Sama-sama dapat duwite, tapi yang satu bikin seneng yang menonton, sedang yang satunya bikin geram penonton, sama sama dapat duwite yang satu aman yang satunya diincar KPK...." Aplaus penonton langsung riuh.

[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Mimik wajah Butet yang terkadang lucu dan dan bikin gemes"][/caption] Butet berterimakasih pada Bupati Ponorogo Amin, yang telah membawa Ponorogo seperti keadaan sekarang ini lebih berbudaya dan budayanya lebih maju.

"Amin.... namanya singkat podo ciliknya tapi yang ini ndak kemlinthi, namun Amin yang satunya saat ini sedang joging Jakarta-Jogja karena memenuhi nadarnya....... " kata Butet, dan mendapat apalus panjang, dan Bupati amin-pun terpingkal-pingkal.

[caption id="attachment_331500" align="aligncenter" width="600" caption="Gestur Butet, marah, geram, mengancam muak pada koruptor penggerogot sendi kehidupan negeri ini"]

1414449449386405264
1414449449386405264
[/caption]

Butet juga mengungkapkan kegetiran pada koruptor penggerogot sendi kehidupan di negeri ini, Butet marah, Butet mengancam, Butet muak.

"Jaman orde baru kalau mau ngemplang daging sapi harus bikin lahan dulu, bikin kandang dulu, cari bibit unggul dulu, cari tukang rumputdulu, dipelihara dari kecil samppai gemuk baru di kemplang laa.... sekarang? katanya dengan mimik geram.

"Tanpa bersusah payak lansung ngemplang danging sampi Impor....." sambil tertawa, dan apalus panjangpun kembali bergemuruh.

Malam itu susana sangat hidup, Butet bisa menghidupkan susanna panggung, namun masih ada Djadug Ferianto yang akan berkolaborasi dengan Reyog Unmuh, Butet-pun harus pamitan dari panggung. Tak Lupa Butet mengapresiasi para mahasiswa Unmuh yang telah sukses menyelenggarakan acara tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun