Mohon tunggu...
Nanang Diyanto
Nanang Diyanto Mohon Tunggu... Perawat - Travelling

Perawat yang seneng berkeliling disela rutinitas kerjanya, seneng njepret, seneng kuliner, seneng budaya, seneng landscape, seneng candid, seneng ngampret, seneng dolan ke pesantren tapi bukan santri meski sering mengaku santri wakakakakaka

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jarik Diantara Fungsi dan Budaya

12 Februari 2015   04:52 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:22 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_350654" align="aligncenter" width="540" caption="jarik bisa mengisyarakat dari mana pemiliknya pasangan baru atau lama"]

14236647011465845077
14236647011465845077
[/caption] [caption id="attachment_350658" align="aligncenter" width="540" caption="jarik bisa mengisyarakat tingkat ekonomi pemiliknya"]
14236650921609047545
14236650921609047545
[/caption] [caption id="attachment_350659" align="aligncenter" width="540" caption="jarikjuga bisa melambangkan dari daerah mana pemiliknya berasal"]
14236652562066829505
14236652562066829505
[/caption] [caption id="attachment_350660" align="aligncenter" width="540" caption="namun terkadang jarik juga menipu, karena di depan RSU dengan uang 20-30 ribu sudah mendapatkat jarik yang multifungsi ini"]
14236655351219649297
14236655351219649297
[/caption] Sebagai perawat keunikan ini menjadi pembedaharaanketrampilan tersendiri dalam menggali informasi, semakin valid informasi semakin mudah dalam merumuskan masalah untuk dibuat pemecahan.

Ini bisa dikategorikan komunikasi non verbal, sebagai validitas data data langsung dari pasien dan keluarga sebagai pembanding atau uji keobyektifisan informasi.

Segala informasi laporan dari pasien dijadikan data subyektif, dan data subyektif ini harus divalidasi dengan data obyektif, yaitu data yang diperoleh dari pengamatan atau sumber lain.

Ini adalah keisengan saya, dimana ingin mengamati jarik yang dipakai atau dimiliki pasien dengan keadaan yang sebenarnya. Dan tentu ini bukan kebenaran mutlak, namun dari pengamatan ini paling tidak menjadi bahan informasi dari pasien yang saya rawat, tanpa mengurangi hak privasi pasien.

*) Salam Kampret

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun