Mohon tunggu...
Nanang Diyanto
Nanang Diyanto Mohon Tunggu... Perawat - Travelling

Perawat yang seneng berkeliling disela rutinitas kerjanya, seneng njepret, seneng kuliner, seneng budaya, seneng landscape, seneng candid, seneng ngampret, seneng dolan ke pesantren tapi bukan santri meski sering mengaku santri wakakakakaka

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

[kampretjebul3] Potret Pembuat Batu Bata

24 Februari 2015   13:36 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:36 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_352666" align="aligncenter" width="480" caption="Desa Gelang kulon sentra pembuat batu bata di Ponorogo sejak puluhan tahun yang lalu"][/caption]

Ponorogo, 24/02/2015,

Sentra pembuatan batu bata di desa Gelang Kulon kec Sampung Ponorogo ini sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu, bahkan mbah Maji salah satu pengrajin mengatakan sudah turun 3 generasi, jadi mulai dari simbahnya dulu.

Letak geografis Gelang kulon berada barat kota Ponorogo, tepatnya di daerah kecamatan Sampung perbatasan dengan daerah Wonogiri Jawa Tengah, daerah yang terkenal tandus dan sulit air meski berada di dekat kawasan hutan jati. Mungkin karena suasana geografis inilah di daerah ini sebagian besar penduduknya (hampir 80%) menjadi pembuat batu bata karena pertanian tidak bisa begitu diandalkan. Bahkan sekarang desa dan kecamatan sekitarnya juga ikut menjadi produsen batu bata.

Pembuatan batu bata dimulai dengan membuat adonan mirip kolam lumpur, dan dicetak, dijemur, disisik, dikeringkan, dibakar, lalu dipasarkan. Begitu alur pembuatan sampai pendistribusiannya.

Berikut ini liputannya;

[caption id="attachment_352667" align="aligncenter" width="480" caption="mbah Maji generasi ke 3 dari keluarganya dalam membuat batu bata"]

14247056772129757267
14247056772129757267
[/caption]

“Betah nedo mas… niki nembe sakit lan prei sepasar, tapi kepekso kedah nyithak malih ben kanjat…..” kata mbah Maji yang menceritakan bahwa ini pekerjaan yang bisa membuat keluarganya makan, meski 5 hari yang lalu baru sakit dia terpaksa harus bekerja biar bisa mencukupi.

“Milai kapan mbak buat bata?” tanya saya

“Milai alit mas, milai simbah, lan tiyang sepuh kulo riyin kulo pun diajari nyithak boto….” jawab mbah Maji yang menerangkan mulai kecil dia sudah diajari kakek dan bapaknya menyetak bata.

“Sakniki rekaos mboten kados tahun-tahun pengker mas nyithak boto…. “ kata mbah Maji.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun