"Apa kamu tidak tahu siapa aku? Â Yaaa, kita memang belum pernah berkenalan secara resmi, tapi masa kamu tidak tahu siapa aku?" sambil menjulurkan tangannya untuk berkenalan dengan Kinan.
"Namaku Adam Prasetya, anak kelas bahasa yang setiap hari bertemu denganmu di halte bis dan kita pulang sekolah dalam 1 bis bersama selama 3tahun terakhir ini, apa sudah cukup?"
Adam memperkenalkan dirinya secara lengkap agar Kinan ingat bahwa Adam adalah orang yang sering berpapasan dengannya di halte bis dekat sekolah.
"Apa-apaan kamu, halte apa, bis apa? aku tidak mengerti maksudmu, sekarang juga hentikan omong kosong ini, apa kamu tidak tahu kita sedang dalam acara apa sekarang? aku benar-benar tidak suka dengan kebodohanmu ini" Kinan berlari menuju luar gedung tanpa mengatakan kata penutup.Â
Di dalam gedung itu ada Ibu dan juga Kak Keysa yang menghadiri acara wisudanya, Ka Keysa ternyata ikut bertepuk tangan saat Adam meneriaki Kinan dan bilang "I LOVE U", ia ikut bergemuruh dengan semua teman-teman seangkatan Kinan, ia hanya berpikir bahwa itu lucu dan ia takjub bahwa ada pria yang nekat dan menyukai adiknya yang sangat pemarah namun juga pendiam itu.Â
Ibu berlari keluar menyusul Kinan, dan setelah beberapa saat menyusul akhirnya kinan ditemukan sedang berada di ujung lorong gedung tempat wisuda hari itu.
"Sayang, ayo kita pamit kepada guru wali kelasmu, setelah itu kita pulang, tidak baik kalau kita langsung pulang begitu saja" ibu mengajak Kinan kembali ke gedung untuk pamit.
"Tidak bu, ibu saja yang masuk dan pamit ke guruku, aku tunggu ibu di mobil, mana kunci mobil ibu biar aku ke mobil duluan" sambil sedikit marah Kinan meminta kunci mobil kepada ibunya, ibu tahu betul Kinan sedang malu, dia tidak mungkin mau melanjutkan acara wisuda hari itu dan memutuskan menuruti kemauan putrinya, dia kemudian masuk kembali ke gedung dan mengajak Keysa keluar, sambil pamit ke wali kelas Kinan.Â
Ruangan itu menjadi sangat gaduh karena semua siswa siswi membicarakan apa yang barusan saja terjadi. Siswa-siswi yang tidak menyukai Kinan langsung memberikan kritikan pedas.
"Kinan pasti menggoda Adam" kemudian dari sisi lain terdengar pula, " Kinan hanya jutek ke cewe-cewe aja, kalau ke cowo baik bener pasti, makannya Si Adam ampe kecintaan banget kayanya itu" semua gunjingan membuat seisi ruangan sulit untuk di kendalikan.
Kinan akhirnya pulang ke rumah dengan masih memakai toga lengkap dengan topinya, ia tidak fokus pada keadaannya, yang penting sekarang dia bisa segera pulang.