Mohon tunggu...
BunnAish
BunnAish Mohon Tunggu... -

Dreamer, writer wanna be, good mother wanna be.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Masa Muda yang Tak Muda: Chapter 12

1 Mei 2019   13:19 Diperbarui: 1 Mei 2019   13:33 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adam dan Kinan memiliki arah yang sama untuk naik bis, tapi lagi-lagi Kinan, karena sikapnya yang tidak memperdulikan keadaan sekitar, bahkan dia tidak pernah menyadari keberadaan Adam setiap harinya, walaupun mereka sering ada di dalam 1 halte dan 1 bis setiap berangkat dan pulang sekolah.

Terkadang Adam lebih siang berangkat, tapi dipastikan pulang sekolah mereka  akan bersama, karena Adam selalu pulang tepat waktu. Adam bahkan pernah menyapa Kinan beberapa kali tapi ia tidak pernah merespon dan bahkan selalu tertunduk mendengarkan musik, sekalipun menengok hanya sekedarnya dan kembali ke dunianya. 

Adam selalu memiliki rasa penasaran pada Kinan, ia pernah mencoba datang ke perumahan tempat Kinan tinggal, ia memastikan sepulang sekolah Kinan bahkan tidak pernah keluar lagi dari rumahnya, sedikit aneh menurut Adam, dan semakin hari ia ikuti, ia semakin penasaran pada Kinan, kenapa Kinan sangat menutup diri, dia bahkan tidak pernah terlihat tersenyum, sampai suatu hari adam melihat Kinan sedang berjalan pada hari minggu, Kinan berjalan di area kompleknya dan Adam sudah berada disana untuk bertanding basket di lapangan tempat Kinan tinggal, tanpa sengaja ia melihat gadis yang sedang ia intai selama ini, adam tidak berpikir bahwa Kinan akan keluar rumah di hari minggu, karena kadang pada sore hari hampir setiap minggu Adam latihan basket bersama teman-temannya di lapangan itu, tapi dia belum pernah sama sekali melihat Kinan berjalan kaki disana, Adam tidak tahu kalau Kinan setiap pagi berolahraga lari di sekitaran jalan perumahan itu, tapi karena dia tidak pernah bangun pagi, jadi mana mungkin dia tahu soal itu.

Bahkan teman-temannya yang tinggal di komplek itu juga sama, mereka tidak pernah melihat Kinan berkeliaran di kitaran komplek, Kinan menghampiri seekor kucing kecil yang sangat terlihat lemah di bawah pohon, beberapa meter jaraknya dari tempat Adam berlatih, Adam bisa melihat jelas Kinan dari sana.

Kinan mengeluarkan makanan kucing dari dalam kantong jaketnya, rupanya ia mengikuti kucing itu saat melewati depan rumahnya, dan kucing itu terlihat sangat lemah, karena kasian ia mengikuti kucing itu sampai tiba di samping lapangan basket, ia tidak lupa membawa makanan kucingnya yang berada di rumah, Adam terpana saat melihat kinan tersenyum manis pada kucing itu.

"Entah apa yang mereka (kinan dan kucing) bicarakan, tapi yang pasti Kinan tersenyum saat ini" hal itu membuat Adam sangat kaget, sekaligus tanpa sadar detak jantungnya menjadi lebih cepat, bahkan 10x lipat lebih cepat dari setelah bermain basket.

"Dia sangat cantik saat tersenyum seperti itu" yang ada di benak Adam hanya senyuman manis Kinan. 

Sampai pada akhirnya di hari kelulusan mereka, Kinan menjadi siswi lulusan terbaik di sekolah, ia diminta untuk naik ke atas podium agar bisa memberikan kata-kata sambutannya supaya teman-teman seangkatan dan adik-adik kelasnya  bisa termotivasi atas keberhasilan dirinya karena memperoleh nilai terbaik. 

Menghormati jalannya upacara wisuda, Kinan naik ke podium dan untuk pertama kalinya semua teman-teman satu angkatannya mendengar Kinan berbicara lumayan panjang, sekitar 2 menit, semua anak tepuk tangan, bahkan ada yang teriak mendengar Kinan berbicara, dan Adam salah satunya.

Tiba-tiba dari barisan siswa wisuda, Adam lari ke depan podium dan berteriak "KINAN I LOVE U" Sambil melemparkan topi wisudanya ke atas, Adam menyatakan perasaannya pada Kinan di depan semua teman-temannya dan juga guru-guru SMAnya, tanpa ragu dan malu, Adam berteriak lantang dan meminta semua hadirin untuk diam, dia melanjutkan dengan berjalan menuju podium dan mendekati Kinan, Kinan yang terkejut mendengar pengakuan Adam, hanya diam dan menatap dengan sinis kepada pria yang sama sekali tidak ia kenal yang sekarang sudah berada di hadapannya itu.

"Siapa kamu?" itu yang keluar dari mulut kinan di depan Adam, dan terdengar di seluruh ruangan, karena Kinan sedang berada di depan microfon saat itu, belum sempat Adam memperjelas perasaannya, ia langsung di todong pertanyaan yang membuat semua orang bersorak di seisi ruangan wisuda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun