Mohon tunggu...
BUNITA EBTASARI SUCIPTO
BUNITA EBTASARI SUCIPTO Mohon Tunggu... Guru - GURU DI SMP NEGERI 5 SIDOARJO

Hobi membaca dan kuliner traveling

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Art Therapy Solusi Mengurangi Depresi

31 Oktober 2024   07:00 Diperbarui: 31 Oktober 2024   07:09 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ART THERAPY SOLUSI MENGURANGI DEPRESI

Akhir-akhir ini banyakk sekali kasus mental illness yang terjadi di sekitar kita bahkan sampai berujung kematian (bunuh diri), sebagian besar disebabkan oleh depresi.

Depresi sendiri merupakan gangguan mental yang ditandai dengan perasaan sedih yang mendalam, kehilangan minat atau kesenangan dalam aktivitas sehari-hari, serta gangguan fisik lainnya yang berlangsung selama periode waktu yang signifikan yang disebabkan dari beberapa penyebab seperti faktor genetik, ketidakseimbangan kimia di otak, peristiwa hidup yang traumatis atau stress berat, faktor psikologis dan kepribadian, penyakit fisik, obat-obatan dan zat kimia, faktor lingkungan dan dukungan sosial, perubahan pola hidup dan kualitas tidur yang buruk, serta gangguan otak

dan hal tersebut memerlukan perhatian lebih baik dari segi psikologi maupun pedagogik, sehingga dibutuhkan solusi untuk mengurangi dampak dari depresi baik dampak fisik (menyakiti diri sendiri dan orang lain) maupun psikis (emosi tinggi, memberontak, bipolar, stress pasca trauma dan lain sebagainya). Salah satu proses kreatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan mental dan emosional individu yaitu art therapy atau terapi seni.

Terapi ini melibatkan penggunaan berbagai bentuk seni, seperti melukis, memahat, menggambar dan aktivitas kreatif lainnya untuk mengekspresikan perasaan dan pikiran yang sulit di ungkapkan dengan kata-kata.

Sejarah Art therapy berawal pada abad ke -20 yang dikenalkan oleh psikolog Amerika yang bernama Margaret Naumburg, beliau juga dianggap sebagai “ ibu dari terapi seni”. Naumburg percaya proses kreatif dapat membantu individu mengungkapkan konflik batin dan emosi yang tersembunyi atau tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Adapun beberapa manfaat art therapy antara lain sebagai berikut:

  1. Ekspresi Emosional Salah satu manfaat utama art therapy adalah kemampuannya untuk membantu individu mengekspresikan emosi yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Banyak orang merasa lebih mudah mengekspresikan perasaan mereka melalui seni daripada berbicara langsung tentang perasaan mereka. Proses kreatif ini dapat membantu meredakan tekanan emosional dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang diri sendiri.
  1. Reduksi Stres dan Kecemasan Kegiatan seni terbukti efektif dalam mengurangi tingkat stres dan kecemasan. Melalui fokus pada proses kreatif, individu dapat mengalami perasaan relaksasi dan ketenangan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa seni dapat memicu respon relaksasi dalam tubuh, yang dapat menurunkan tekanan darah, detak jantung, dan hormon stres.
  1. Peningkatan Kesejahteraan Mental Art therapy dapat berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan mental secara keseluruhan. Kegiatan seni dapat meningkatkan rasa percaya diri, memberikan perasaan pencapaian, dan memfasilitasi introspeksi. Terlibat dalam aktivitas kreatif juga dapat memicu produksi endorfin, hormon yang bertanggung jawab atas perasaan bahagia dan nyaman.
  1. Pemrosesan Trauma Terapi seni sering digunakan dalam konteks terapi trauma. Individu yang mengalami trauma seringkali mengalami kesulitan dalam mengungkapkan pengalaman traumatis mereka secara verbal. Melalui seni, mereka dapat mengekspresikan dan memproses trauma mereka dalam lingkungan yang aman dan mendukung. Ini bisa menjadi langkah penting dalam proses penyembuhan.
  2. Pengembangan Keterampilan Sosial Terapi seni kelompok dapat membantu individu dalam mengembangkan keterampilan sosial dan membangun hubungan dengan orang lain. Berpartisipasi dalam aktivitas kreatif bersama dapat mempromosikan kerjasama, komunikasi, dan empati. Ini sangat bermanfaat bagi anak-anak dan remaja yang mungkin mengalami kesulitan dalam interaksi sosial.
  1. Peningkatan Kemampuan Kognitif Kegiatan seni juga dapat merangsang fungsi kognitif, termasuk memori, pemecahan masalah, dan pemikiran kritis. Melibatkan diri dalam proses kreatif dapat menstimulasi berbagai bagian otak dan meningkatkan konektivitas neuronal. Ini sangat penting bagi individu dengan gangguan kognitif atau penyakit neurodegeneratif seperti demensia.

Aplikasi Art Therapy dalam Berbagai Konteks

  1. Lingkungan Klinis Di lingkungan klinis, art therapy digunakan sebagai bagian dari perawatan untuk berbagai kondisi kesehatan mental, termasuk depresi, kecemasan, gangguan makan, dan gangguan penggunaan zat. Terapis seni bekerja sama dengan profesional kesehatan mental lainnya untuk menyediakan perawatan yang komprehensif.
  1. Pendidikan Terapi seni juga diterapkan di sekolah-sekolah untuk membantu anak-anak dan remaja mengatasi masalah emosional dan perilaku. Ini dapat membantu meningkatkan konsentrasi, mengurangi perilaku agresif, dan meningkatkan prestasi akademik.
  1. Komunitas Di tingkat komunitas, terapi seni dapat digunakan untuk mempromosikan kesehatan mental dan kesejahteraan umum. Program-program terapi seni komunitas sering kali dirancang untuk memberdayakan individu dan kelompok yang rentan, seperti tunawisma, penyintas kekerasan, dan minoritas.
  1. Kesehatan Fisik Terapi seni juga memiliki aplikasi dalam konteks kesehatan fisik. Misalnya, pasien dengan penyakit kronis seperti kanker atau penyakit jantung dapat menggunakan seni sebagai sarana untuk mengatasi rasa sakit dan kecemasan terkait penyakit mereka. Beberapa rumah sakit memiliki program terapi seni yang dirancang untuk membantu pasien dalam proses penyembuhan.

Tantangan dan Masa Depan Art Therapy

Meskipun manfaat terapi seni sudah terbukti, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah kurangnya pemahaman dan penerimaan umum terhadap terapi seni sebagai bentuk perawatan yang sah. Pendidikan dan pelatihan lebih lanjut bagi para profesional kesehatan mental dan masyarakat umum diperlukan untuk meningkatkan kesadaran akan manfaat terapi seni.

Selain itu, perlu dilakukan lebih banyak penelitian untuk mengukur efektivitas terapi seni dalam berbagai konteks dan untuk berbagai kondisi. Penelitian yang lebih mendalam dapat membantu mengidentifikasi mekanisme yang mendasari manfaat terapi seni dan bagaimana terapi ini dapat diintegrasikan dengan lebih baik ke dalam sistem perawatan kesehatan.

Art therapy adalah pendekatan yang kuat dan serbaguna untuk meningkatkan kesehatan mental dan emosional. Melalui proses kreatif, individu dapat mengekspresikan emosi, mengurangi stres atau depresi, meningkatkan kesejahteraan mental, dan memproses trauma. 

Dengan aplikasi yang luas dalam berbagai konteks klinis dan non-klinis, terapi seni menawarkan manfaat yang signifikan bagi individu dari segala usia dan latar belakang. Meskipun masih ada tantangan yang harus diatasi, masa depan terapi seni tampak menjanjikan dengan potensi besar untuk memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan mental dan kesejahteraan umum.

Dengan memahami dan menghargai terapi seni, kita dapat mendukung lebih banyak individu dalam perjalanan mereka menuju kesehatan mental dan emosional yang lebih baik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun