PERSIPURA JAYAPURA; Simbol Harga Diri, dan Penghibur Luka Hati Konflik Politik Orang Asli Papua di Indonesia, Yang Di Korbankan Oleh Mafia Sepakbola Indonesia Secara Tragis, Dari Kasta Tertinggi Liga 1 Indonesia.
(Oleh: Ardon Etus Nauw )
-------------------------------
Se kejam-kejamnya politik, lebih kejam lagi ketika para penguasa politik hancurkan hal utama yang menghibur kasenangan hati rakyat yang sedang tertindas.
Orang bisa tahan lapar, tahan haus, tahan penindasan untuk sementara waktu, tetapi orang tidak bisa tahan penderitaan hati disaat tidak ada kesenangan hidup lagi yang menghibur hati mereka sebagai alternatif disaat hal lainnya belum bisa beri harapan secara pasti.
Itulah hal yang di alami oleh orang Papua karena nasib Persipura Jayapura, tim tertua kebanggaan orang Papua yang berdiri semenjak 1 Mei 1963 ini, akhirnya harus Degradasi dari Liga 1 Kasta tertinggi sepakbola Indonesia, turun ke kasta Liga 2 Indonesia untuk musim 2022-2023, pasca nasib tragis yang di alami Persipura ketika memainkan laga terakhir BRI Liga 1 Indonesia kontra Persita Tanggerang, pada hari Kamis 31 Maret 2022 di Stadion Iwayan Duta Bali.
Pertandingan yang di menangkan Persipura dengan Scor akhir 3 : 0, tetapi tidak bisa menyelamatkan Persipura karena di pertandingan lain, Barito Putra dan PSS Sleman  yang merupakan saingan terberat Persipura untuk merebut 2 tiket terakhir untuk keluar dari Zona Degradasi, akhirnya harus mempertahankan kemenangan mereka untuk tetap aman di luar Zona Degradasi.
Barito Putera yang memainkan laganya melawan Persib Bandung, meraih hasil imbang 1 : 1, dan PSS Sleman yang bermain kontra Persija Jakarta akhirnya menang 2 : 0 atas Persija Jakarta. Dari hasil ini PSS Sleman mendapatkan poin 39, Barito Putera 36, dan Persipura Jayapura 36. Dimana walaupun Persipura meraih jumlah poin yang sama dengan Barito Putera, tetapi tetap saja Persipura harus terdegradasi karena kalah head to head dengan Barito Putera.
Persipura terdegradasi bersama dua tim lainnya yaitu Persela Lamongan dan Persiraja Banda Aceh. Sedangkan Tim Bali United FC keluar sebagai Juara Champions BRI Liga 1 Indonesia 2021-2022, di ikuti Persib Bandung sebagai Runner-up, Bhayangkara FC menempati peringkat ke 3.
Hasil akhir yang menurut semua pihak pengamat sepakbola nasional maupun orang Papua sendiri, merupakan hasil yang tidak "fair play" karena di curigai banyak pengaturan mafia bola, intervensi politik, dan bahkan juga disertai banyak kesalahan yang dilakukan oleh Manajemen Persipura, yang dipandang tidak maksimal dalam mengurus Persipura secara baik sepanjang gelar BRI Liga 1 Indonesia 2021-2022 berlangsung.
Hasil ini membuat banyak orang Papua bersedih hati, dan menangis dengan suasana hati yang susah, karena tidak bisa menerima kenyataan pahit, nasib Degradasi yang di alami Persipura. Pemain Persipura, Mantan Pemain Legenda Persipura, Manajemen Persipura, Suporter Setia Persipura, dan seluruh orang Papua merasakan duka yang mendalam seperti orang merasa duka kematian akibat peperangan yang dahsyat.