Mohon tunggu...
Bung Suroyo
Bung Suroyo Mohon Tunggu... Petani - Sekretaris Jenderal Pemuda Tani Indonesia

Sekretaris Jenderal Pemuda Tani Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pemuda Tani Indonesia: Lumbung Pangan Sebagai Jantung Visi Swasembada Pangan Prabowo

4 Agustus 2024   22:50 Diperbarui: 5 Agustus 2024   07:39 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Stakeholder pertanian antara lain Pemuda Tani Indonesia, Himpunan Kerukunan Tani Indonesia, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Formula TOP Indonesia, dan Fakultas Pertanian Universitas Winayamukti menggelar Dialog Nasional bertajuk, "Swasembada Pangan dari Lumbung Desa, Lumbung Daerah, dan Lumbung Nasional" pada Jumat (26/07).

Sekretaris Jenderal Pemuda Tani Indonesia RS. Suroyo Jr, memaparkan jalan pertanian Indonesia ke depan untuk mencapai Swasembada Pangan secara berkesinambungan.

"Kita harus kembali pada peringatan Bung Karno yang menyebutkan pangan adalah masalah hidup matinya suatu bangsa. Hal yang sama juga disampaikan Pak Prabowo pada akhir Januari 2024 kemarin, bahwa tidak boleh ada lahan yang tidur, tidak boleh ada lahan yang tidak ditanam, karena pangan adalah hal strategis, bukan barang dagangan", terang Suroyo.

Atas dasar itu, dalam Visi Asta Cita, Swasembada Pangan menjadi fokus utama dibawah pemerintahan Pak Prabowo kelak.

Pada kesempatan yang sama hal ini ditegaskan oleh M. Arif A. Bisma, Wakil Sekretaris Jenderal Pemuda Tani Indonesia.

"Swasembada Pangan yang akan dibangun Pak Prabowo dijalankan dengan mencetak dan meningkatkan produktivitas lahan pertanian dengan lumbung pangan desa, daerah, dan nasional. Jadi tidak sentralistik, melainkan tersebar", ujar Arief.

Guna mencapai swasembada pangan, dibutuhkan peningkatan produktivitas lahan pertanian melalui berbagai program intensifikasi dan ekstensifikasi lahan. Kedua program tersebut dilakukan di level desa, kecamatan, kabupaten/kota, dan nasional secara lebih efektif, terintegrasi, dan berkelanjutan dengan komoditas padi, jagung, kedelai, singkong, tebu, sagu, dan sukun. 

Arief menambahkan, "Insya Allah kita semua berupaya untuk melampaui target minimal tambahan 4 juta ha luas panen tanaman pangan tercapai pada tahun 2029".

"Dari dialog nasional ini kita mesti terus merumuskan dan mengimplementasikan tahapan-tahapan tersebut. Karena itu, seluruh insan pertanian harus turut berjuang bersama mewujudkan Swasembada Pangan di Indonesia dan mempersiapkan lumbung pangan desa serta daerah untuk mendukung program makan bergizi gratis", tutup Suroyo.

Foto Bersama Dialog Nasional 
Foto Bersama Dialog Nasional 

Selain Suroyo, narasumber dalam dialog ini yaitu Ir. Suwandi Dirjen Tanaman Pangan Kementan, Ir. Sadar Subagyo Sekjen DPN HKTI, Prof. Noertjahyani Guru Besar Unwim, Prof. Dety Sukmawati Dekan Faperta Unwim, dan Melvin Vois Pimpinan Formula TOP Indonesia. Dialog dihadiri ratusan mahasiswa, petani, penyuluh, dan tamu undangan lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun