Tanggal 10 November 2020. Segenap rakyat Indonesia, kembali mengingat sejarah para Pahlawan yang telah memerdekaan Negeri ini. Tetapi bukan hanya sekedar diingat. Ada yang lebih dari itu, baik kaum tua maupun muda di Indonesia harus dapat mengambil makna dari momentum Hari Pahlawan. Terutama bagi kaum muda yang sejatinya garda terdepan dalam mengawal bangsa ini.
Hari Pahlawan yang diperingati tahun ini diharapkan dapat menyadarkan kaum milenial, untuk menanamkan rasa cinta terhadap Indonesia yang kaya akan Sumber Daya Alam.Â
Sebagai generasi penerus Bangsa, kaum milenial harus mengambil spirit perjuangan para pahlawan. Keberanian mereka dalam meperjuangkan kemerdekaan perlu dicontoh. Kerja keras, kedisplinan, pengorbanan fisik maupun pikirian mereka pertaruhkan
Dalam konteks saat ini, kaum milenial dapat mengambil spirit perjuangan para pahlawan untuk mendukung kesehjateraan sosial. Banyak hal positif yang dapat dilakukan oleh kaum milenial dalam membrikan konstribusi untuk Bangsa ini. Misalnya dengan mengembangkan kewirausahaan. Banyak pilihan untuk dijadikan usaha. Seperti usaha dalam sektor Pertanian.
Indonesia dikenal dengan Negara Agraris. Karena sebagian besar penduduk Indonesia mempunyai mata pencaharian di bidang pertanian. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penduduk Indonesia banyak bekerja di sektor pertanian pada Februari 2017. Penduduk yang bekerja di pertanian sebanyak 39,68 Juta orang atau 31,86 persen.
Peluang berwirusaha di bidang pertanian sesungguhnya sangat menjanjikan. Terutama bagi anak muda yang tenaga dan pikirannya masih memumpuni. Bidang pertanian menjadi pilihan untuk mencari pendapatan.
Tetapi di zaman milenial ini, masih sedikit yang mau menyandang gelar petani muda. Badan Pusat Statistik (BPS) 2019, mencatat jumlah petani muda yang mengalami penurunan 415.789 orang dari periode 2017-2018.
Dari data tersebut, menunjukkan kurangnya minat para pemuda untuk terjun dalam bidang usaha pertanian. Padahal pertanian juga merupakan sektor penting disetiap negara terutama Indonesia.Â
Hal ini perlu menjadi perhatian. Kaum muda umumnya masih ada yang berfikir bahwa pertanian adalah pekerjaan yang melelahkan, membosankan dan untuk mendapatkan uang harus berpanas-panasan, kehujanan serta proses menunggu panen yang lama. Tentu hal tersebut akan berdampak pada sektor ketahanan pangan di Indonesia.
Penelitian The Smeru Resarch Institute mengungkapkan bahwa alasan kaum muda enggan menggeluti usaha bidang pertanian sangat beragam, mulai dari gengsi, kulitnya takut hitam hingga ingin bekerja di kantoran.Â
Padahal untuk menggeluti usaha pertanian tidak harus terus menerus kita bekerja sendirian di ladang. Akan tetapi kita dapat menerapkan konsep --konsep yang mantang. Contohnya, mengolah tanah bisa dilakukan dengan alat bajak penggemburan, menyiram dengan Sprinkle air, selang hidroponik.Â
Semua bisa dilakukan dengan meminta bantuan kepada orang yang membutukan pekerjaan. Disamping memudahkan kita, dapat juga sedikit membantu untuk mengurangi pengganguran.
Sebagai generasi muda harapan Bangsa, ada baiknya momentum hari pahlawan tahun ini dapat diambil maknnya. Spirit Pahlawan perlu dijadikan contoh untuk berjuang dalam mengambangkan usaha  terutama bidang pertanian. Tidak adalagi rasa gengsi dan malas dalam berpanas-panasan.Â
Sebab dahulu para pahlawan pun berjuang di bawah terik matahari dan hujan untuk melawan penjajah yang merampas kekayaan Bangsa Indonesia.
Sebagai Negara agraris, kaum muda harus bisa menjaga eksistensi Indonesia di hadapan negara-negara lain. Sebagaimana para pahlawan yang telah bekerja keras berjuang mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.Â
Harapannya  kaum muda juga harus berani berjuang menjadi petani muda untuk mempertahankan kesejahteraan sosial dan ekonomi. Pemerintah dalam hal ini sebagai penggerak roda pemerintahan pun perlu memberikan dukungan kepada kaum muda yang ingin berkarya maupun yang sudah berkarya di bidang pertanian Bagi kaum muda yang sudah menekuni bidang pertanian teruslah berjuang dan berkarya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H