Mohon tunggu...
Iip Rifai
Iip Rifai Mohon Tunggu... Penulis - ASN

Penulis Buku PERSOALAN KITA BELUM SELESAI!, 2021 | Pernah Belajar @Jurusan Islamic Philosophy ICAS-Paramadina, 2007 dan SPK VI CRCS UGM Yogyakarta, 2015

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Enam Februari Dua Ribu Sembilan: Sebuah Fragmen

17 September 2022   18:11 Diperbarui: 17 September 2022   18:20 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(1)

Demokrasi jalanan, tentu bukan vox populli vox dei.

(2)

Khutbah jumat itu adalah media penyampai nilai-nilai religius (baca: nasihat yang berisi perintah dan larangan Gusti Allah) bagi jemaahnya. Apa jadinya jika materi khutbah yang disampaikan khatib memakai bahasa Arab sedangkan mustami'-nya berbahasa lokal dalam kesehariannya. Bukankah minyak dan air tak akan menyatu hingga kiamat pun?

(3)

Jika hasil hutan, laut dan sumber daya alam lain tak dikorupsi para pejabat negara kita, Indonesia, dalam waktu dekat akan segera "merdeka!"          

(4)

Maluku itu salah satu propinsi paling sensitif, sedikit-sedikit tawuran, perang. Anehnya perselisihan antar sesama itu selalu saja 'dibungkus' agama. Padahal agama mengajarkan perdamaian dan kasih sayang, tak pernah mengajarkan permusuhan apalagi saling bacok atau tembak. Siapa atau apa yang salah?

(5)

Akhir-akhir ini, menjelang pemilu legislatif tengah demam "ABS". Asapnya diduga muncul dari jajaran TNI.

(6)

Kalau dianalisis dengan cermat, materi kampanye seluruh parpol peserta pemilu, tanpa kecuali, terlalu melangit dan omong kosong. Selalu saja rakyat kecil menjadi korbannya. Saatnya "golput" yang memimpin negeri ini, walau fatwa MUI mengharamkannya. Bisa?

(7)

Impian sederhana saya punya lingkar studi kecil yang konsen dengan kajian kebudayaan, keagamaan, kenegaraan juga pendidikan. Sampai detik ini pun belum terwujud.

Tangerang | Dasana Indah, 6/2/2009

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun