Mohon tunggu...
Iip Rifai
Iip Rifai Mohon Tunggu... Penulis - ASN

Penulis Buku PERSOALAN KITA BELUM SELESAI!, 2021 | Pernah Belajar @Jurusan Islamic Philosophy ICAS-Paramadina, 2007 dan SPK VI CRCS UGM Yogyakarta, 2015

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Membaca, Omar, dan Captain Underpants

11 September 2022   13:35 Diperbarui: 11 September 2022   20:49 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang anak SD Islam jika biasa diajarkan salat duha oleh gurunya di sekolah sebelum memulai pelajaran pagi, bisa dipastikan kebiasaan tersebut akan terbawa ke rumah saat sekolahnya libur. Ia akan "menagih" orang tuanya untuk salat duha seperti yang dilakukannya saban pagi bersama teman-teman dan gurunya di sekolah.

Demikian satu contoh yang menggambarkan betapa dahsyatnya pembiasaan. Ia bisa membentuk karakter atau perilaku seseorang dalam kehidupannya. Oleh karena itu pembiasaan yang baik dalam bentuk apa pun harus ditanamkan sejak dini.

Tanggung jawab orang tua di rumah menjadi hal penting dalam membangun karakter anak-anaknya. Membiasakan agar anak menyikat giginya sebelum tidur, pada hakikatnya, sedang menanamkan karakter anak tersebut dalam menjaga dan merawat gigi anaknya agar senantiasa bersih, kuat, putih dan cemerlang hingga tua nanti.

Tanggung jawab seorang guru sekolah dasar kelas rendah (1, 2, 3) salah satunya dengan membiasakan anak didiknya rajin membaca. Membaca adalah modal awal bagi anak-anak untuk mengetahui apa pun yang ia kehendaki.

Membaca bagi anak kecil dimulai dari mengenalkan kepadanya kumpulan abjad, melafalkannya, kemudian merangkainya menjada kata dan kalimat. 

Dilanjutkan dengan membaca sebuah cerita pendek. Ketika anak sudah mulai mahir membaca, memahami teks yang dibacanya, menangkap pesan apa yang dibacanya, maka saat itulah karakternya mulai terbangun.

Butuh waktu dan tenaga untuk membentuk sebuah karakter seorang anak. Sekolah menjadi salah satu media untuk membentuk karakter anak didiknya. Stimulus menjadi penting dalam mewujudkan karakter anak dalam hal pembiasaan membaca ini. 

Di sinilah pentingnya fasilitas yang menunjang selain sumber daya manusia. Fasilitas selain laboratorium sains, lapangan olahraga, kantin, dan sejenisnya, yang mesti ada di sekolah adalah perpustakaan. Eksistensinya menjadi penting karena di sanalah sumber pengetahuan berasal. 

Mengandalkan guru di kelas dengan waktu belajar yang singkat dan terbatas, rasa-rasanya jauh dari hasil maksimal yang diharapkan anak didik. 

Dengan pembiasaan membaca ragam buku pengetahuan yang tersedia di perpustakaan, hakikatnya, karakter anak didik tersebut sedang dipersiapkan menjadi manusia dewasa yang pintar, kritis, bijak dan beretika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun