Mohon tunggu...
Iip Rifai
Iip Rifai Mohon Tunggu... Penulis - ASN

Penulis Buku PERSOALAN KITA BELUM SELESAI!, 2021 | Pernah Belajar @Jurusan Islamic Philosophy ICAS-Paramadina, 2007 dan SPK VI CRCS UGM Yogyakarta, 2015

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Muhammad Iqbal dan Banten, Sebuah Perspektif

10 Juni 2020   15:08 Diperbarui: 10 Juni 2020   15:14 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak boleh terdengar lagi ada warga yang tak punya rumah layak huni serta mengkonsumsi nasi tak layak konsumsi, atau ada warga yang menanam pohon pisang di tengah jalan yang berlubang, menunggu perbaikan jalan oleh pemda yang tak kunjung tiba atau ada beberapa warga di daerah tertentu pergi ke sekolah, ladang dan kebun masih harus melewati "jembatan neraka" terlebih dahulu. Dan sejumlah kabar lain yang yang menyulut emosi publik. Banten milik bersama bukan milik perorangan atau kelompok  tertentu.

Banten tak akan menjadi BANTEN jika semua pihak berlepas tangan, menyerah pada situasi terkini. Ia harus diperjuangkan oleh manusia-manusia pilihan yang berhati suci,  berakhlak mulia. Siapapun  mereka itu.

Meminjam perkataan Muhammad Iqbal, pemikir dan penyair asal Pakistan, bahwa setiap kita adalah "Imam Mahdi" (simbol kebaikan) tak perlu ditunggu lama kedatangannya. Mulailah bergerak kini,  karena "Dajjal" (simbol kejahatan) sudah beraksi jauh-jauh hari.

*Kota Serang, Rabu Siang, 10 Juni 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun