- anak yang pemalu dapat berangsur percaya diri karena teman-temannya tidak pernah membuatnya berkecil hati dalam hal apapun
- setiap karya diapresiasi, apapun dan milik siapapun
5. Adakan mini perpustakaan dan area bacaÂ
Mini perpustakaan adalah semacam area khusus untuk memfasilitasi siswa menikmati waktu khusus untuk membaca. Ada bantal duduk yang nyaman, rak buku yang menyediakan buku-buku bacaan yang sesuai dengan usia atau jenjang kelas mereka.Â
Jadwalkan kegiatan story telling untuk melatih kemampuan menyimak dan kemampuan komunikasi anak lewat buku-buku yang ada di mini perpustakaan kelas tersebut.  Simpan album foto kelas yang berisi foto setiap anak dalam kelompok serta foto keluarga.Â
Ini tentang bagaimana memosisikan setiap siswa sebagai anggota komunitas yang spesial, yang keren. Alih-alih guru terlalu banyak memperhatikan pelanggaran aturan kelas, guru harus lebih banyak mengapresiasi perbuatan dan sikap baik.Â
Setiap akhir pekan akan ada pengumuman dan reward bagi prestasi itu. Perbuatan dan sikap baik dinilai secara 'incognito'. Bukan yang disengaja diumumkan dalam proses intruksi.Â
Misalnya, guru menangkap tindakan dan sikap baik siswa saat ia dengan kesadaran sendiri, memungut samph plastik yang ia lewati, kemudian ia buang ke tempat sampah. Guru menangkap tindakan siswa yang tanpa diminta merapihkan sepatu atau alat tulis milik kawannya yang berserakan.Â
7. Â Libatkan orangtua dalam komunitas kelas
Jangan pernah lupa bahwa setiap siswa adalah anak seseorang. Orang tua/wali/pengasuh ingin juga mendengar bahwa Anda melihat kebaikan pada anak mereka. Hubungan positif dengan orangtua  dapat membantu dan mendukung aktifitas kelas. Guru bisa memanfaatkan hubungan yang dekat dengan orangtua untuk tujuan menyamakan pola asuh dan penanaman karakter. Di sisi lain kedekatan dengan orangtua bisa menjadi penggerak kepedulian orangtua terhadap visi misi sekolah.Â