Pandemi Covid-19 telah memasuki tahun kedua semenjak bulan Maret 2020 lalu ketika mulai merebak di Indonesia. Kita tentu merasa terpukul oleh dampak pandemi Covid-19 ini. Mulai dari perekonomian yang sangat kontras dampaknya, dengan indikator banyaknya pemutusan hubungan kerja dan tutupnya ribuan unit usaha.Â
Tentu tidak kalah hebatnya dampak yang ditimbulkan dalam hal kegiatan pendidikan. Mulai dari tingkat PAUD hingga Perguruan Tinggi, pandemi Covid-19 membuat sekolah dan aktifitas perkuliahan di kampus berubah secara total, dari proses pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran secara daring.
Memasuki tahun ajaran baru di sekolah (PAUD - SMA). Setiap sekolah, baik negeri ataupun swasta sudah mulai melakukan proses penerimaan peserta didik baru. Sebagian besar orangtua yang akan mendaftarkan anaknya perlu menentukan pilihan sekolah yang  baik, yang sesuai dengan kondisi masa pandemi ini. Oleh karenanya melalui tulisan ini saya akan berbagi tips memilih sekolah untuk anak di masa pandemi.Â
Dengan diberlakukannya kebijakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas oleh kementrian pendidikan dan kebudayaan serta pendidikan tinggi, tentu calon orangtua murid masih ada, dan bahkan cukup banyak yang mempertanyakan tentang kesiapan sekolah untuk melakukan proses pembelajaran secara tatap muka di mana angkat kasus terinfeksi virus corona masih menunjukkan kenaikan yang cukup mengkhawatirkan, serta muncul juga cluster-cluster baru pasca mudik lebaran tahun ini.Â
Lantas apa yang perlu para calon orangtua murid perhatikan tentang memilih sekolah baru untuk anaknya yang baru mau mendaftar sekolah (PAUD, SD, SMP, SMA)? Apa saja tips memilih sekolah yang tepat bagi para calon orangtua murid terutama berkenaan dengan proses belajar secara luring ini?Â
Berikut adalah tips memilih sekolah untuk anak pada masa pembelajaran tatap muka terbatas:
1. Telah menerapkan aturan protokol kesehatanÂ
2. Pastikan sekolah memiliki fasilitas sanitasi yang baik
Sanitasi adalah sarana sekolah yang amat penting untuk mendukung proses menjalankan protokol kesehatan di sekolah. Hal itu perlu diperhatikan oleh pihak sekolah dan diketahui oleh para calon orangtua murid di sekolah tersebut. Sarana seperti tempat mencuci tangan yang standar dan proporsional jumlahnya sesuai dengan kapasitas murid sekolah tersebut. Toilet yang bersih dan saluran air yang baik dan lancar.
3. Ada aturan tertulis yang disosialisaikan kepada seluruh orangtua
Aturan tertulis, baik yang dibuat dengan mengacu kepada peraturan pemerintah, ataupun aturan khusus lembaga sekolah tentang pelaksanaan PTM terbatas amatlah penting.
Aturan tersebut bisa menjadi semacam panduan atau guidance orangtua murid dan juga  seluruh siswa sekolah dalam menjalankan protokol kesehatan. Mengingat pelaksanaan belajar tatap muka di tahun ajaran baru ini tentu memiliki risiko terjadinya cluster baru penularan virus Covid-19, jika para siswa, guru atau yang lainnya tidak memperhatikan dan menjalankan protokol kesehatan dengan baik dan bertanggungjawab.
4. Pastikan guru-guru serta karyawan di sekolah telah divaksinÂ
Salah satu persyaratan yang diminta oleh beberapa kalangan terkait PTM di sekolah ini adalah bahwa seluruh tenaga pendidik dan kependidikan yang bertugas di sekolah telah divaksin.Â
Program vaksinasi saat ini  telah berlangsung, dan proses vaksinasi tenaga pendidik dan kependidikan diharapkan telah tuntas sebelum dimulainya tahun ajaran baru 2021 ini.Â
Dengan itu, calon orangtua perlu memastikan seluruh guru dan karyawan pada sekolah yang akan dipilihnya telah mendapatkan vaksin lewat program vaksinasi pemerintah tersebut.Â
5. Sekolah telah siap secara teknis pembelajaran
Di antara problem belajar di masa pandemi adalah tentang teknis pembelajaran. Di masa belajar daring, sebagian besar sekolah, cukup kerepotan dalam melaksanakan pembelajaran berbasis online (daring), dikarenakan kelengkapan teknis yang belum memadai.Â
Di sisi lain juga kesiapan perangkat gawai atau komputer dan kebutuhan kuota internet yang terbatas di alami para siswa di rumahnya. Orangtua yang akan memilih sekolah untuk anaknya di tahun ajaran baru ini, perlu mengetahui sejauh mana kesiapan teknis sekolah melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas di lingkungan sekolahnya. Di antara persiapan teknis yang perlu diperhatikan adalah;
- pembagian kelas dengan standar jumlah murid per kelas yang memenuhi syarat PTM terbatas
- jadwal kegiatan belajar yang jelas dan disosialisasikan sebelum awal masuk pembelajaran di tahun ajaran baru
- Â prosedur kegiatan di lingkungan sekolah, baik itu pembelajaran bersama guru di ruang kelas, maupun kegiatan di luar kelas
- sarana pendukung unit kesehatan sekolah, seperti ruang khusus anak yang sakit, obat-obatan untuk penanganan kesehatan pertama di sekolah, serta petugas yang standby selama PTM berlangsung.
6. Sekolah menyediakan media komunikasi antar guru dan orangtua
Media komunikasi di lingkungan sekolah amatlah penting, Â jalur komunikasi orangtua dan guru, orangtua dengan kepala sekolah, atau orangtua dengan jajaran manajemen sekolah harus tersedia dengan baik dan terbuka.Â
Di masa pandemi ini, dan proses belajar tatap muka terbatas ini, hubungan komunikasi antar orangtua dengan pihak sekolah (baik melalui pesan media sosial, atau media komunikasi langsung melalui wali kelas), akan membantu kesuksesan program belajar mengajar di sekolah dan aktifitas yang dilakukan di rumah terkait tugas dari sekolah.Â
Belajar dari pengalaman tahun lalu, ketika proses belajar dilakukan secara daring, komunikasi antar orangtua dan sekolah yang kurang lancar akan memberi dampak terhadap kelancaran anak-anak belajar dari rumah dan juga mengerjakan tugas sekolah di rumah.Â
Dan kini ketika proses belajar sudah mulai diizinkan untuk dilaksanakan secara tatap muka, meski terbatas, peran media komunikasi tetaplah penting keberadaannya.Â
Jadi jika Anda menemukan bahwa sekolah yang Anda akan mendaftarkan anak di situ tidak menyediakan media komunikasi yang baik dan terbuka, Anda perlu mempertimbangkan kembali dan mencari sekolah lain yang memenuhi kebutuhan tersebut.
7. Sekolah memiliki kerjasama (koordinasi) dengan pihak satgas penanganan covid setempat
Keberadaan satgas penanganan covid-19 di lingkungan berbentuk instansi atau lembaga amatlah penting. Apalagi di lembaga sekolah. Dalam petunjuk teknis kegiatan sekolah di masa pandemi yang dikeluarkan oleh kemendikbud tahun lalu menyebutkan tentang  petugas satgas penanganan Covid di sekolah, yang dibentuk dari tenaga pendidik dan kependidikan. Hal itu bertujuan agar penyelenggaraan pendidikam dan pengajaran di sekolah dapat berjalan baik.Â
Memenuhi standar protokol kesehatan yang disyaratkan. Â Kemudian juga selain adanya satgas penanganan Covid internal, sekolah juga sebaiknya memiliki kerjasama dan terkoordinasi dengan petugas keamanan dan kesehatan masyarakat setempat.Â
Misalnya ada kerjasama dengan pihak petugas kesehatan masyarakat yang berada di lingkungan sekolah. Adanya koordinasi dengan satgas kecamatan, agar proses kegiatan belaja secara tatap muka terbatas  nanti lebih siap dan aman.Â
Demikian hal-hal yang perlu diperhatikan oleh orangtua sebelum memilih sekolah untuk anak. Tips memilih sekolah ini saya tulis sebagai catatan penting yang erat kaitannya dengan belajar di sekolah di masa pandemi.Â
Tips memilih sekolah ini juga bukan dimaksudkan sebagai persyaratan administrastif teknis penerimaan peserta didik baru di sekolah. Karena tentu persyaratan administratif dalam proses penerimaan peserta didik baru telah memiliki alur dan bentuk yang sudah baku. Â Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H