Berdiskusi dengan anak juga adalah cara lain untuk menunjukkan cinta. Mengajaknya berbicara, bertanya tentang dirinya, tentang  perasaannya secara sederhana membuat konsep hidup yang mereka terima akan banyak bermakna.
Ketika anak-anak bertambah matang, orangtua dapat menunjukkan kasih sayang dengan cara-cara non-fisik, seperti memperhatikan anak-anak, mengingat dan merayakan momen-momen penting dalam hidup mereka, mengajaknya menemui orang-orang baik di sekitar mereka, meminta mereka menyampaikan pendapatnya, perasaannya tanpa ada rasa khawatir akan respons yang negatif dari orangtua seperti dimarahi, dipersekusi bahkan mereka harus merasa aman ketika harus berbicara jujur walau dalam kesalahan. Kelak mereka akan tumbuh sebagai pribadi yang penuh kasih dan kuat dalam karakter kebaikan.
Penutup, pola pengasuhan setiap orangtua tentu memiliki corak yang tidak terlepas dari latar belakang kultur, pola pikir, kematangan emosi, dan wawasan.Â
Gaya pengasuhan diyakini memiliki dampak jangka panjang, oleh karenanya orangtua perlu memperhatikan pola asuhnya dan pendekatan apa yang bisa diterapkan dalam pendidikan anak di rumah.Â
Selanjutnya gaya pengasuhan dengan pendekatan yang baik juga tentunya perlu diterapkan di sekolah oleh setiap guru yang terlibat dalam interaksi dengan anak didik. Karena guru secara de facto, adalah personifikasi orangtua dalam lingkungan anak selain di rumah, dan guru memberikan bentuk perilaku dan pola pikir anak dalam perjalanan hidup selanjutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H