Mohon tunggu...
Bung Pantau
Bung Pantau Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pengamat Jakarta dari pakar militer dan IT

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Masalah Kemaritiman dengan JSS terlalu Dikaitkan

4 November 2014   22:52 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:38 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Jadi yang terbaik mulailah pembangunan JSS karena kesiapan JSS malah sudah mengganti ketenagakerjaan pelayaran selat sunda. Bila tertunda pembangunan, berarti nasib pelayaran selat sunda sangat dippertanyakan karena jumlah kapal terlalu banyak selama JSS ditunda.

Bapak jokowi sebaiknya menyetujukan kesiapan planning master JSS agar bisa dimulai pembangunan JSS. kan cicilan uang itu gampang karena uang 200 trilyun tidak akan habis dalam satu hari tapi sampai penyelesaian proyek jss beberapa tahun ke depan.

Bapak jokowi, sebaiknya mohon berpikir ulang dampaknya penundaan JSS dengan prospek pelayanan ferry selat sunda. Soalnya JSS bila selesai dibangun, sudah ada banyak jumlah kapal ferry karena lama penundaan proyek jembatan selat sunda (JSS).. mau disingkirkan bagaimana pekerjaan para karyawan ferry selat sunda setelah pembangunan JSS? LEBIH BAIK jangan ditunda pembangunan JSS

Keuntungan JSS adalah meningkat murah biaya transportasi angkut sumatra-jawa karena penggunaan angkutan darat tanpa harus melalui kapal laut yang panjang menuju jakarta.

Maksudnya bila kapal kontainer langsung ke jakarta memakan seminggu dari singapore, tentu berapa waktu terbuang? apalagi pengeksporan perlu memakan waktu lama untuk perkapalan ke negara2 lain?

Solusinya siapkan pelabuhan di utara sumatra yang dekat benua asia dan sekitar, makanya pengiriman ekspor lewat darat dari jawa ke utara sumatra sangat cepat sampai dan penghematan waktu. Makanya pentingnya speeding pengeksporan ke luar negeri, dan pentingnya pemangkasan harga produk impor sehingga bisa dimanfaatkan kebutuhan rakyat. Jadi yang terbaik adalah MELALUI Kereta Api Angkut dari utara sumatra sampai jawa melalui JSS sehingga penghematan luar biasa waktu dan biaya karena bukan diturunkan di tanjung priok yang memiliki waktu panjang dari perjalanan laut.

Supaya menekan biaya angkut di KA, makanya harus diperbanyak jumlah KA untuk peningkatan frekuensi dan kesiapan kelengkapan operasional pengangkutan sehingga biaya operasional mampu ditekan jauh lebih murah mencapai 80%.

Strategi bapak jokowi masih tidak sesuai dengan perkembangan persaingan ekonomi dalam waktu, keefesinan dan biaya. Jadi maritim tidak perlu dikait kaitkan jika mau memperbesarkan keuntungan devisa bangsa Indonesia. Maritim yang harus diutamakin adalah pemberantasan penyelundupan, penjagaan aset NKRI, pertahanan laut dan manajemen transportasi laut yang efektif

Terimakasih banyak

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun