Sementara itu dr. William Foy dari Universitas Stanford bilang, tertawa terbahak-bahak amat bermanfaat bagi orang sehat. Hasil penelitiannya menunjukkan, tertawa terpingkal-pingkal akan menggoyangkan otot perut, dada, bahu, serta pernapasan, sehingga membuat tubuh seakan-akan sedang jogging di tempat. Sesudah tertawa demikian tubuh terasa rileks dan tenang, sama seperti orang habis berolahraga.
Tertawa juga akan melatih diafragma otak, jantung, paru-paru, perut, dan membantu mengusir zat-zat asing dari saluran pernapasan. Disamping itu tertawa sangat ampuh untuk meringankan sakit kepala, sakit pinggang dan depresi.
Ihwal dampak tertawa dalam penyembuhan suatu penyakit, dr. William Frey, seorang pakar biokimia dan direktur Dry Eyes and Tears Research Center di Mineapolis, AS, menyatakan tertawa akan menggerakkan bagian dalam tubuh, mengaktifkan sistem endokrin sehingga mendorong penyembuhan suatu penyakit.
Menurut hipotesisnya, tertawa akan merangsang otak untuk memproduksi hormon tertentu yang pada akhirnya akan memicu pelepasan endorfin (zat pembunuh rasa sakit) yang diproduksi oleh tubuh.
Penelitian Prof. Dr. Lucille Namehow, seorang pakar yang menangani proses penuaan dari Connecticut, AS, menyodorkan fakta bahwa tertawa bisa membantu mereka yang tua renta untuk tetap awet tua, sementara yang muda tetap awet muda, serta mempererat hubungan antara anggota keluarga.
Karena dianggap memberikan dampak positif, maka di AS kini banyak dokter yang menerapkan terapi tertawa dalam proses penyembuhan para pasien mereka.
Penyakit Sembuh Berkat Menangis
Sahabat bungomedia official, setiap yang tertajadi di dunia ini tentu semua berkat Allah subhaanahu wa ta'ala, namun saat ini kita perlu melihat dari sisi medis, seperti apa yang di komentarkan oleh dr. William Frey pernah mencoba melakukan penelitian terhadap “tetesan air mata”.
Penelitian yang dilakukan Frey dari jurusan psikiatri di Universitas Minnesota berlangsung 10 tahun lalu.Ia memasang iklan di koran kompas untuk menarik kalangan mahasiswa. Frey menawarkan AS $ 10 untuk mereka yang bersedia meneteskan air mata untuknya dengan cara memutarkan film-film sedih yang sangat sentimental.
“Ternyata dari sekian banyak film, hanya dua film berdasarkan kisah sejati yang sanggup menguras air mata kebanyakan penonton karena tersentuh perasaannya,” katanya.
Frey juga mengakui, terapi sebagian pasiennya dilakukan melalui tontonan film sedih. “Sebagian pasien saya sembuh setelah air mata sepuas-puasnya,” katanya.
Hasil penelitian Frey yang menarik adalah, pria sengaja menahan air matanya agar tampak perkasa dan jantan. “Sebenarnya, pria dan wanita tidak berbeda dalam pengalaman emosinya. Jadi pria juga bebas untuk menangis agar jiwanya tidak tertekan,” katanya.