Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola yang sedang belajar berkebun di desa transmigrasi. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet, juga menulis cerita silat di aplikasi novel online.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Deretan Rekor Baru Indonesia Usai Bungkam Arab Saudi

20 November 2024   00:48 Diperbarui: 20 November 2024   09:33 625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Maerselino Ferdinan menjadi bintang kemenangan Indonesia atas Arab Saudi di SUGBK, 19/11/2024.  (FOTO: tangkapan layar YouTube/AFC)

Sesuai harapan segenap rakyat Indonesia, timnas meraih kemenangan atas Arab Saudi di matchday keenam Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Tak cuma menjaga asa melaju ke ronde berikutnya, hasil ini juga diiringi sederet rekor baru.

Mentas di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Selasa (19/11/2024) malam WIB, anak-anak asuhan Shin Tae-yong dituntut menang. Hasil seri apalagi sampai kalah bakal membuat langkah Tim Garuda menjadi rumit, sekaligus mengancam karier si pelatih.

Tahu dirinya tak punya pilihan lain kecuali berjuang habis-habisan, Shin Tae-yong melakukan sejumlah perubahan. Dari segi skema, di atas lapangan Jay Idzes, dkk. memainkan formasi 3-5-2, meski di atas kertas tertulis memakai pola 5-3-2.

Marselino Ferdinan kembali diturunkan dalam starting XI, mengisi lini tengah bersama Thom Haye dan Ivar Jenner. Ini jadi kali pertama bagi Lino bermain sebagai starter, sejak pertandingan melawan Australia pada 10 September lalu.

Menjawab kepercayaan pelatih, Marselino tampil sebagai bintang lapangan. Dua golnya menjadi penentu kemenangan Indonesia. Hasil yang mengembalikan posisi Tim Garuda ke empat besar klasemen Grup C.

Tidak cuma itu, skor 2-0 tadi malam membawa sederet rekor baru dalam lembaran sejarah sepak bola Indonesia. Apa saja?

Yang Pertama atas Arab Saudi

Pertama, kemenangan ini menjadi yang pertama dibukukan Indonesia atas Arab Saudi. Memperbaiki rekor pertemuan kedua negara yang sebelumnya hanya berisi catatan 4 kali seri dan 11 kali kalah.

Pertemuan perdana Indonesia vs Arab Saudi terjadi pada 6 Oktober 1983 di Jakarta. Ajangnya adalah fase grup Kualifikasi Olimpiade 1984 zona Asia, di mana Tim Garuda dan The Green Falcons tergabung di Grup C bersama India, Malaysia, Singapura.

Hasil pertarungan pertama kedua tim berakhir imbang 1-1. Lalu ketika kembali bertemu di ajang sama pada 23 November 1983 di Riyadh, Indonesia kalah 0-3.

Setelah itu Indonesia selalu kalah dalam 3 pertemuan berikutnya melawan Arab Saudi. Sekali di Asian Games 1986, dua lainnya dalam pertandingan uji coba.

Indonesia baru bisa mengimbangi Arab Saudi lagi ketika melakoni laga persahabatan pada 12 Maret 1997. Diikuti serentetan kekalahan dalam 5 pertemuan sepanjang 2003-2007, salah satunya di fase grup Piala Asia 2007 di Jakarta.

Hasil imbang baru kembali menghampiri pada 7 Oktober 2011, tetapi lagi-lagi dilanjut dengan kekalahan dalam dua pertandingan Kualifikasi Piala Asia 2015.  Terakhir, Indonesia meraih hasil imbang keempat dari Arab Saudi pada September lalu.

Kini, rekor pertemuan Indonesia dengan Arab Saudi menjadi lengkap dengan hadirnya kemenangan perdana. Sekalipun catatannya masih jomplang, 1-4-11, setidaknya ini merupakan modal baik dalam pertemuan-pertemuan mendatang.

Kemenangan Pertama di Putaran Ketiga

Kedua, hasil ini merupakan kemenangan pertama Indonesia sepanjang melakoni Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia.

Kualifikasi Piala Dunia 2026 sendiri merupakan kesempatan kedua Indonesia menembus Putaran Ketiga. Yang pertama terjadi pada Kualifikasi Piala Dunia 2014.

Namun penampilan Indonesia sangat buruk 12 tahun lalu. Tergabung bersama Iran, Qatar dan Bahrain di Grup E, anak-anak asuhan Wim Rijsbergen mengakhiri kontestasi sebagai penghuni dasar klasemen tanpa poin sama sekali.

Dari 6 pertandingan, Indonesia selalu kalah. Salah satunya kekalahan telak 0-10 dari Bahrain setelah tongkat kepelatihan berganti dari Rijsbergen kepada Aji Santoso, menyusul meletusnya dualisme federasi.

Tak hanya kalah terus, gawang Indonesia juga bobol 26 kali. Sangat jomplang jika dibandingkan dengan jumlah gol yang mereka cetak: cuma 3 buah.

Rekor buruk ini berlanjut hingga matchday kelima Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Di mana Indonesia tak pernah menang, dengan dua laga terakhir berujung kekalahan 1-2 dari Tiongkok dan 0-4 dari Jepang.

Di saat tren buruk seolah bakal terus memayungi, timnas berhasil memutusnya di depan publik sendiri. Di hadapan puluhan ribu penonton yang memadati tribun SUGBK, sebagian diantaranya boleh jadi netizen yang menyuarakan tagar #styout di jagat maya.

Inilah kemenangan perdana Indonesia dari total 12 pertandingan di dua Putaran Ketiga yang pernah dijalani. Semoga yang kedua dan seterusnya segera menyusul.

Tim AFF Pertama dalam 42 Tahun

Ketiga, kemenangan 2-0 tadi malam tak cuma jadi yang pertama bagi Indonesia. Ini juga memutus rekor Arab Saudi yang tak pernah kalah dari tim-tim Asia Tenggara dalam nyaris setengah abad terakhir.

Ya, Arab Saudi terakhir kali dikalahkan tim anggota AFF dalam sebuah laga resmi pada 10 Oktober 1984. Pelakunya adalah Thailand yang mempermalukan The Green Falcons 3-1 dalam sebuah partai persahabatan.

Sejak hasil buruk itu, Arab Saudi berubah menjadi lawan yang sangat perkasa bagi tim-tim AFF. Tak pernah lagi mereka kalah dalam total--kebetulan atau tidak--42 pertandingan melawan 5 lawan berbeda.

Rinciannya adalah 12 kali menang dan 2 kali seri melawan Thailand, 10 kali menang dan 2 kali seri melawan Indonesia, 9 kali menang dan 2 kali seri melawan Malaysia, 4 kali menang melawan Vietnam, serta sekali menang atas Kamboja.

Total jenderal Arab Saudi memenangkan 36 pertandingan melawan tim-tim Asia Tenggara, plus imbang dalam 6 laga lainnya. Benar-benar catatan yang sangat dominan sekali.

Pada akhirnya, dominasi berusia 42 tahun itu terhenti di ujung kaki para pemain Indonesia. Di rumput SUGBK.

Tim AFF Terbaik di Kualifikasi Piala Dunia

Keempat, tambahan 3 angka dari Arab Saudi membuat koleksi poin Indonesia menjadi 6. Ini merupakan rekor poin terbanyak yang pernah dicatatkan tim Asia Tenggara di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia.

Sejauh ini baru 3 tim Asia Tenggara yang sukses menembus Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia zona Asia. Selain Indonesia pada edisi 2014 dan sekarang, dua lainnya adalah Thailand (Kualifikasi Piala Dunia 2010, 2014, 2018) dan Vietnam (Kualifikasi Piala Dunia 2022).

Namun ketiganya sama-sama tak mampu memberi perlawanan berarti. Bahkan mengakhiri Putaran Ketiga sebagai juru kunci grup.

Pada Kualifikasi Piala Dunia 2014, misalnya, Indonesia dan Thailand sama-sama duduk sebagai penghuni dasar klasemen grup masing-masing. Bedanya, jika Indonesia nirpoin, Thailand mengumpulkan 4 angka.

Catatan serupa dibukukan Vietnam pada edisi 2022 lalu. Menjadikan kedua negara sebagai tim Asia Tenggara dengan performa terbaik di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia sampai kemarin petang.

Lagi-lagi, Indonesia menjadi pemutus rekor tersebut berkat kemenangan atas Arab Saudi. Dengan tambahan angka penuh dari laga semalam, total koleksi poin Tim Garuda menjadi 6.

Apakah ini berarti Indonesia sudah boleh disebut sebagai tim terbaik Asia Tenggara?

Nanti dulu. Ada satu raihan yang wajib dicapai Indonesia untuk meresmikan gelar tersebut: menjuarai Piala AFF. Kalau bulan depan masih belum bisa, bolehlah menggantikannya dengan tiket lolos ke Piala Dunia 2026.

Talang Datar, 20 November 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun