Karena itulah ketika menyaksikan pertandingan Indonesia vs Jepang di kanal YouTube resmi AFC, saya kembali teringat momen Galatama dijadikan model pengembangan liga profesional di Nippon. Lalu jadi berandai-andai sendiri.Â
Ah, andai dulu PSSI memilih jalan yang sama dengan JFA di awal era 90-an. Andai saja para petinggi federasi Indonesia terus konsisten di jalur pembinaan dengan etalase utamanya adalah liga domestik seperti yang dilakukan pembesar-pembesar JFA.
Jika itu yang dulu terjadi, Erick Thohir tak perlu melakukan misi-misi ajaib menjurus mustahil demi meraih impian lolos ke Piala Dunia 2026. Toh, ketika 9 dari 11 starter timnas merupakan pemain naturalisasi yang dicomot dari liga-liga Eropa sekalipun, kita masih saja berapologi, "butuh proses panjang, tidak bisa instan."
Talang Datar, 16 November 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H