Indonesia berusaha mengejar, tetapi hanya bisa menambah satu gol lagi pada menit ke-89. Mau tak mau kekalahan 2-3 harus diterima.
Terhalang Wabah & Underestimate
Tiket putaran final edisi berikutnya, yakni Piala Asia U16 2020, sebenarnya sudah berhasil digenggam oleh Indonesia. Bahkan ketika itu Marselino Ferdinan, dkk. mengarungi babak kualifikasi dengan rekor mentereng.
Bertindak sebagai tuan rumah Grup G, lawan-lawan Indonesia di kualifikasi adalah Tiongkok, Filipina, Brunei Darussalam, dan Kepulauan Mariana Utara. Deretan rival yang di atas kertas mudah dipetakan.
Babak kualifikasi dituntaskan dengan hasil tak terkalahkan dalam 4 laga, disertai produktivitas gol tinggi: memasukkan 27 dan cuma kebobolan 1. Hanya Tiongkok yang tak mampu dikalahkan, itupun pertandingan berakhir dengan skor 0-0.
Sayang, wabah Covid-19 semakin meluas sehingga Piala Asia U16 2020 dibatalkan. Ketika kemudian pandemi usai, AFC mengembalikan turnamen menjadi Piala Asia U17 sejak edisi 2023.
Perubahan juga dilakukan pada format babak kualifikasi yang tidak lagi menggunakan zonasi timur-barat. Sistem ini pernah merugikan Indonesia yang gagal lolos ke Piala Asia U16 2012, padahal punya poin dan catatan gol lebih baik dari Arab Saudi yang melaju sebagai peringkat ketiga terbaik Zona Barat.
Indonesia kembali menjadi tuan rumah grup di Kualifikasi Piala Asia U17 2023. Namun penampilan apik Arkhan Kaka, dkk. berakhir antiklimaks di partai terakhir nan menentukan.
Usai berpesta 14 gol tanpa balas ke gawang Guam, lalu berturut-turut menang atas dua tim kuat Uni Emirat Arab (3-2) dan Palestina (2-0), Indonesia justru kalah telak 1-5 dari Malaysia di laga pamungkas. Kekalahan yang sangat menyakitkan, terlebih bagi netizen yang sebelumnya mengejek habis Malaysia karena hanya mampu bermain imbang 1-1 melawan Guam.
Kini, Indonesia kembali meraih tiket ke putaran final Piala Asia U17. Meski lolos lewat jalur best runner-up, tim asuhan Nova Arianto menggoreskan catatan spesial: menjadi salah satu dari hanya dua tim yang clean-sheet sepanjang kualfikasi, bersama-sama Uzbekistan.
Akankah rekor apik tersebut diikuti pencapaian lebih baik di putaran final tahun depan?
 Talang Datar, 29 Oktober 2024