Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola yang sedang asyik berkebun di desa transmigrasi. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet juga berkecimpung di dunia novel online dan digital self-publishing.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Liga 1 Jadi Nomor Dua di Asia Tenggara, tetapi....

21 Oktober 2024   06:54 Diperbarui: 21 Oktober 2024   09:50 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Persib Bandung, juara Liga 1 2023-24, jelang laga pembuka musim 2024-25 melawan PSBS Biak, 9 Agustus 2024. (KOMPAS.com/ADIL NURSALAM)

Sebaliknya, market value Liga 1 mengalami penurunan drastis. Tahun lalu, ketika menduduki peringkat pertama daftar yang dinamai ASEAN Domestic League Value, nilai pasarnya sebesar 74,32 juta euro atau turun sebanyak 6,98 juta euro.

Daftar ASEAN Domestic League Value berdasarkan data Transfermarkt. Tabel oleh X/@theaseanfootball
Daftar ASEAN Domestic League Value berdasarkan data Transfermarkt. Tabel oleh X/@theaseanfootball

MSL juga mengalami penurunan nilai pasar sebesar 1,90 juta euro, menjadi 53,34 juta euro. Penurunan terbanyak dialami oleh Myanmar National League yang drop sampai 9,48 juta euro.

Sementara itu nilai pasar Philippines Football League (PFL) meningkat pesat, dari sebelumnya hanya bernilai 2,07 juta euro menjadi 13,08 juta euro. Itu artinya terjadi peningkatan sebanyak 11,01 juta euro.

Data tersebut menunjukkan klub-klub Filipina melakukan investasi besar-besaran demi menjadi lebih baik. Agar dapat bersaing tak hanya di level nasional, tetapi juga regional.

Hal ini tergambar dari nilai koefisien klub-klub Filipina yang merupakan cerminan kiprah kontestan PFL di kompetisi-kompetisi antarklub garapan AFC. Poin yang menentukan jatah ke AFC Champions League Elite, AFC Champions League Two atau AFC Challenge League.

Musim ini, FPL mendapat kuota 2 tiket langsung ke fase grup AFC Champions League Two. Masing-masing diperuntukkan bagi juara liga dan juara piala domestik bernama Copa Paulino Alcantara.

Liga Mahal, tetapi Kalah Kualitas

Berbanding terbalik dengan Indonesia yang hanya mendapatkan jatah 1 tiket langsung ke fase grup AFC Champions League Two. Slot yang diperuntukkan bagi juara Liga 1.

Dengan kata lain, secara kualitas Liga 1 yang bernilai 67,34 juta euro masih kalah kelas dari Philippines Football League yang nilai pasarnya hanya 13,08 juta euro. Hitung sendiri seberapa banyak selisih market value kedua liga domestik tersebut.

Kalau dengan Liga Filipina saja kalah, jangan ditanya bagaimana kalau dibandingkan dengan liga domestik dua negara rival abadi Indonesia di Asia Tenggara: Thailand dan Malaysia. Jawabannya cukup satu kata: jauuuh!

Jika juara liga domestik Indonesia dan Filipina hanya berhak tampil di AFC Champions League Two, kompetisi kasta kedua Asia, pemenang Thai League dan MSL diberi panggung di AFC Champions League Elite. Ya, masuk jajaran klub elite Asia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun