Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola yang sedang asyik berkebun di desa transmigrasi. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet juga berkecimpung di dunia novel online dan digital self-publishing.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Benarkah Ada Plot Negatif dari Timur Tengah untuk Menjegal Indonesia?

17 Oktober 2024   14:33 Diperbarui: 18 Oktober 2024   12:01 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu yang paling heboh adalah Ahmed Al-Kaf, kambing hitam kegagalan Indonesia menang di kandang Bahrain. Kepemimpinan wasit berkepala plontos tersebut dinilai tidak becus dan berat sebelah.

Lucunya, yang dijadikan bukti kecurangan Al-Kaf adalah injury time yang molor dari 6 menjadi 9 menit lebih. Tindakan yang bahkan diperbolehkan oleh Laws of the Game sebagai kitab suci sepak bola dunia.

Segala sumpah serapah dilontarkan netizen Indonesia pada Al-Kaf. Sampai-sampai akun Instagram wasit terbaik Oman tersebut raib setelah dilaporkan ramai-ramai.

Membodohi dan Berdampak Negatif

Narasi-narasi tadi tidak cuma tak berdasar, tetapi juga melecehkan akal sehat. Lihat sendiri plot hole yang bertebaran di dalam teori tersebut, adalah aneh dan lucu kalau masih juga dipaksakan sebagai sebuah dugaan yang layak diseriusi.

Percaya saya, teori ini sangat membodohi sekaligus membawa dampak negatif.  Wujudnya berupa aksi-aksi buruk para netizen yang mempercayai segala omong kosong tersebut.

Lihat sendiri bagaimana kelakuan kebanyakan netizen yang percaya kalau Al-Kaf tidak becus, kalau Bahrain curang, kalau AFC yang dipimpin seorang pangeran Bahrain sengaja menggagalkan kemenangan Indonesia. Mereka bertindak di luar batas!

Tidak hanya akun Instagram wasit Al-Kaf yang dibuat raib, tetapi juga kenyamanan dan rasa aman para pemain Bahrain. Bagaimana bisa merasa nyaman dan aman kalau akun media sosial mereka dipenuhi caci maki bahkan ancaman pembunuhan?

Maka, upaya BFA meminta pertandingan Indonesia vs Bahrain digelar di tempat netral seharusnya membuat kita semua malu. Bukannya malah menepuk dada dan mengata-ngatai mereka pengecut. 

Ancaman pembunuhan yang diterima para pemain Bahrain adalah hal serius. Ini tindakan yang masuk delik pidana dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) maupun UU 1/2023 tentang KUHP baru, juga UU ITE.

Bayangkan pula kalau sampai AFC dan FIFA mengabulkan permohonan BFA, sebab faktor keamanan pemain memang merupakan concern utama kedua badan tersebut. Yang rugi siapa coba?

Maka, saya berharap agar segenap fans timnas untuk bersikap logis. Jadilah suporter cerdas, jangan mudah termakan dugaan-dugaan tak berdasar seperti teori plot negatif Timur Tengah ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun