Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola yang sedang belajar berkebun di desa transmigrasi. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet, juga menulis cerita silat di aplikasi novel online.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pelatih yang Layak Dilirik PSSI sebagai Pengganti Shin Tae-yong

22 November 2024   09:09 Diperbarui: 22 November 2024   09:11 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petar Segrt merayakan kemenangan bersama para pemain Tajikistan di Piala Asia 2023. (REUTERS/IBRAHEEM AL OMARI)

Oke, ini mungkin terkesan lancang dan terlalu dini. Namun sudah sejak perhelatan Piala Asia 2023 lalu saya ingin menyodorkan sosok ini sebagai pelatih timnas, kalau-kalau PSSI pada akhirnya memecat Shin Tae-yong.

Saya sudah menyiapkan draf tulisan ini selepas Piala Asia 2023 di Qatar. Waktu itu isu terkait masa depan Shin Tae-yong mulai ramai dibicarakan, mengingat kontraknya yang segera berakhir dalam hitungan bulan.

Belakangan, desakan untuk mendepak STY semakin menggema. Diawali dari kekalahan di kandang Tiongkok, lalu kian memuncak tatkala Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyatakan siap mundur sebagai bentuk pertanggung-jawaban atas hasil-hasil buruk yang diperoleh timnas belakangan ini.

Pernyataan Erick Thohir tersebut agaknya membuat kebanyakan orang menerima kenyataan jika selama ini mereka lebih mencintai dan membela STY ketimbang timnas Indonesia. Sampai-sampai mereka tidak sadar jika sikap tersebut justru mengganggu proses dan progres yang sedang digenjot PSSI.

Kiprahnya di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 adalah contoh. Dari target 15 poin yang sejak awal dicanangkan Erick Thohir, STY hanya bisa meraup 3 angka sampai matchday kelima. Plus, timnas sempat menghuni dasar klasemen Grup C.

Ketika ada pengamat yang menilai pencapaian negatif itu dengan logika sepak bola yang logis, netizen ramai-ramai pasang badan membela STY. Penggerak utamanya seorang pengamat lain yang pernah mengaku sendiri jika dirinya tidak pernah sekalipun mengikuti Liga Indonesia dan baru mengamati timnas Indonesia sejak era STY.

Kini, peluang untuk lolos ke Putaran Keempat memang hidup kembali usai kemenangan atas Arab Saudi di Stadion GBK. Namun, menurut saya, PSSI tidak perlu ragu-ragu jika merasa perlu memberi penyegaran dari sisi kepelatihan.

Toh, tidak ada ketentuan yang mewajibkan federasi hanya boleh memecat pelatih ketika tim sedang melempem. Contohnya, federasi Arab Saudi memutus kontrak Roberto Mancini usai meraih kemenangan secara epik di kandang Tiongkok.

Lagipula sepanjang melakoni Kualifikasi Piala Dunia 2026, hanya pada laga melawan Brunei Darussalam di Putaran Pertama timnas tampil dominan baik dari segi hasil maupun permainan. Selebihnya, kecuali kekalahan di kandang Tiongkok, statistik kebanyakan pertandingan lebih didominasi lawan yang mengindikasikan dua hal: 1) performa Jay Idzes, dkk. lebih inferior sekalipun pada akhirnya keluar sebagai pemenang, 2) Shin Tae-yong hanya punya satu pendekatan di setiap pertandingan.

Jadi, sekalipun pasti bakal dihujat netizen pro-STY, PSSI berhak mengambil tindakan tegas memecat si pelatih dan menghadirkan sosok baru sebagai pendongkrak performa timnas dari sisi taktikal.

Siapa pengganti yang sekiranya cocok? Berbeda dengan mayoritas netizen, saya menyodorkan satu nama yang tak pernah disebut-sebut: Petar Segrt.

Pembuat Rekor bagi PSM Makassar

Kalau Anda sudah lama mengikuti serta mengamati Liga Indonesia, seharusnya tidak asing dengan nama ini. Petar Segrt adalah pelatih PSM Makassar pada periode 2011-2013. Sebelum itu, ia sempat menangani Bali Devata di Liga Primer Indonesia (LPI).

Adalah Konsorsium LPI yang mengundang Segrt ke Indonesia. Pria kelahiran Durdevac, Kroasia, ini diplot melatih Bali Devata pada 2011.

Tak sampai setahun berselang, Segrt pindah ke PSM yang ketika itu memutuskan keluar dari Liga Super Indonesia (LSI) garapan PSSI dan bergabung dengan LPI. Di sinilah tangan dinginnya sebagai seorang pelatih terlihat.

Hanya dalam tempo setahun, Segrt sukses mengeluarkan kemampuan terbaik pemain-pemain PSM. Bukti keberhasilannya adalah sumbangan 10 pemain klub asal Makassar tersebut untuk timnas Indonesia. Enam pemain untuk tim senior dan empat pemain ke tim U23.

Segrt juga menjadikan PSM tak terkalahkan di kandang, sebuah rekor baru sepanjang (waktu itu) 97 tahun sejarah klub. Padahal anggota skuatnya rata-rata berusia 22 tahun, rataan usia termuda di LPI.

Desember 2012, Segrt memimpin pasukannya memenangkan Piala Walikota Ternate. Ini raihan trofi pertama bagi PSM dalam tempo nyaris 12 tahun.

Dengan sederet pencapaian ini, tidak mengherankan jika manajemen PSM menawarinya kontrak baru berdurasi 5 tahun. Catat, di era itu memberi kontrak lebih dari setahun kepada pelatih dan pemain bukanlah hal lumrah di sepak bola Indonesia.

Sayang, sekalipun telah meneken perpanjangan kontrak hingga 2017, Segrt memutuskan pergi dari PSM pada Juni 2013. Keputusan yang sangat disesalkan manajemen klub dan juga segenap fans, mereka sudah kadung terpesona pada kinerjanya di atas lapangan.

Pembuat Rekor bagi Afghanistan

Sebetulnya ketika itu Segrt masuk dalam daftar kandidat pelatih baru timnas Indonesia. Namun ia lebih memilih kembali ke Balkan untuk menangani Zvijezda Gradacac di Liga Primer Bosnia per September 2014.

Lagi-lagi Segrt menunjukkan keahliannya dalam mengeluarkan kemampuan terbaik para pemain. Akan tetapi pergantian manajemen di tubuh klub membuatnya didepak. Sebuah keputusan yang mustinya disesali oleh manajemen baru, sebab sepeninggal Segrt klub tersebut terdegradasi.

November 2015, Segrt memberanikan diri menangani timnas dengan mengiyakan tawaran federasi sepak bola Afghanistan (AFF). Hasilnya adalah sebuah era terbaik sepanjang sejarah sepak bola negeri yang kerap dilanda konflik tersebut.

Bagaimana tidak? Tahun itu Segrt membawa Afghanistan ke final SAFF Cup--selevel Piala AFF di Asia Tenggara--dengan catatan mentereng: hanya kalah sekali di final melawan India. Itupun setelah melalui babak ekstra alias dalam 120 menit.

Oya, Afghanistan sebetulnya anggota Federasi Sepak Bola Asia Tengah (CAFA). Mereka berpartisipasi di SAFF Cup 2015 sebagai tim tamu.

Di Kualifikasi Piala Dunia 2018, dari tiga pertandingan sisa Segrt hanya kalah sekali dari Jepang dan memenangkan dua lainnya. Puncaknya, ia membuat rekor bagi Afghanistan dengan membawa pasukannya melaju hingga ke Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Asia 2019.

Itu kali pertama Afghanistan melaju jauh di Kualifikasi Piala Asia. Padahal sebelum-sebelumnya tim berjuluk Singa-Singa Khurasan bahkan tak pernah masuk kualifikasi utama, selalu saja mentok di turnamen penyisihan (preliminary) bertajuk AFC Challenge Cup.

Oya, sekadar informasi, Segrt dua kali sukses meredam Vietnam-nya Park Hang-seo di Kualifikasi Piala Asia 2019. Pertemuan pertama berakhir imbang 1-1, lalu perjumpaan kedua di My Dinh Stadium berujung tanpa gol--hal yang tidak bisa dilakukan STY.

Sayangnya, lagi-lagi secara mengejutkan Segrt dipecat dari posisinya pada 2016.

Pemberi Gelar bagi Maladewa

Setelah menganggur selama sekitar 1,5 tahun, pada Maret 2018 Segrt meneken kontrak berdurasi dua tahun dengan Federasi Sepak Bola Maladewa (FAM). Kerja sama ini membuatnya kembali mengadu taktik di ajang  SAFF Cup.

Segrt bahkan langsung bertemu dengan India, tim yang tak mampu ia taklukkan di partai final edisi sebelumnya bersama Afghanistan, di fase grup. Hasilnya lagi-lagi sebuah kekalahan, malah kali itu tanpa mampu membuat gol balasan.

Namun keberuntungan memayungi Segrt. Hasil imbang 0-0 melawan Sri Lanka, yang diikuti pengundian dengan koin untuk menentukan runner-up Grup B, mengantar Maladewa ke semifinal.

Lawan yang menunggu di semifinal adalah Nepal, juara Grup A. Segrt berhasil memotivasi anak-anak asuhannya agar tampil sebaik mungkin, sehingga mengakhiri pertandingan dengan skor 3-0.

Melaju ke partai final, Segrt seakan mengalami deja vu karena yang menjadi lawan adalah India. Arsitek yang menukangi The Blue Tigers juga masih sama, yakni pria Inggris bernama Stephen Constantine.

Jika pada partai final SAFF Cup 2015 Segrt yang menangani Afghanistan kalah oleh Constantine, pada pertemuan di tahun 2018 hasil sebaliknya terjadi. India dibuat tak berdaya dan bahkan sudah tertinggal 0-1 sejak menit ke-19 melalui gol Ibrahim Mahudhee Hussain.

Babak kedua berjalan ketat, tetapi lagi-lagi Maladewa-nya Segrt sukses mencetak gol pada menit ke-66 lewak aksi Ali "Sentey" Fasir. India baru bisa membalas pada masa injury time, sehingga harus rela kalah 1-2.

Kemenangan tersebut menghadiahkan gelar juara kedua Maladewa di ajang SAFF Cup. Mengulangi capaian tepat 10 tahun lalu.

Rentetan Rekor bagi Tajikistan

Segrt meninggalkan Maladewa pada 7 Januari 2020. Dua tahun kemudian, tepatnya pada 27 Januari 2022, ia menerima tawaran Tajikistan Football Federation sebagai pelatih timnas.

Ketika itu Tajikistan sedang bersiap melakoni persaingan di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Asia 2023. Segrt masuk setelah dua pelatih sebelumnya, plus seorang caretaker, dipecat karena menunjukkan penampilan tak meyakinkan sepanjang Putaran Kedua.

Seperti biasa, Segrt langsung membuat gebrakan. Secara meyakinkan ia membawa Tajikistan memuncaki klasemen akhir Grup F dan lolos ke Piala Asia 2023 untuk kali pertama sepanjang sejarah.

Seakan itu saja tak cukup, kelolosan tersebut diiringi catatan yang sangat luar biasa. Yakni Tajikistan tak sekalipun menderita kekalahan, bahkan gawang mereka tidak kebobolan satu gol pun, di sepanjang Putaran Ketiga.

Sempat gagal total di Piala CAFA 2023 (selevel Piala AFF), Tajikistan kemudian menjelma sebagai tim yang menjanjikan. Mereka tak terkalahkan dalam serangkaian pertandingan menjelang turun di Piala Asia 2023 di Qatar.

Singapura dikalahkan 2-0 dalam uji coba, Malaysia juga digasak dengan skor sama di Turnamen Merdeka 2023. Lalu Yordania ditahan imbang 1-1 di Kualifikasi Piala Dunia 2026/Piala Asia 2027, sebelum menutup tahun dengan pesta gol 6-1 melawan Pakistan di ajang sama.

Memasuki 2024, Tajikistan-nya Segrt terus melanjutkan tren positif. Mereka menang 2-1 atas Hong Kong di laga uji coba tak resmi sebelum berangkat ke Qatar.

Rentetan hasil tersebut membuat peringkat FIFA Tajikistan melesat naik. Bahkan peningkatannya sangat signifikan jika dihitung sejak awal Kualifikasi Piala Asia 2023, yakni dari 120 menjadi 106. Sounds familiar, huh?

Puncaknya, Tajikistan membukukan rekor lain dengan menembus perempatfinal Piala Asia. Mereka menjadi kuda hitam di Piala Asia 2023, padahal mengawali turnamen sebagai penghuni pot 4 yang berisi tim-tim berperingkat FIFA 100 lebih.

Antitesis STY

Tajikistan melaju ke fase gugur sebagai runner-up Grup A. Sebuah catatan luar biasa mengingat dalam tiga debutan di dua edisi sebelumnya selalu berakhir sebagai juru kunci di fase grup.

Pada edisi 2019, duo debutan Filipina dan Yaman berakhir di dasar klasemen akhir grup masing-masing dengan poin 0. Demikian pula Palestina yang merupakan debutan pada 2015.

Pencapaian Tajikistan menyamai prestasi Australia pada Piala Asia 2007. Bedanya, edisi itu masih diikuti 16 tim, sehingga fase gugur langsung masuk ke babak perempat final. Sedangkan Piala Asia 2023 diikuti 24 tim dan fase gugur diawali dengan babak 16 Besar.

Artinya, sekalipun sama-sama mencapai perempatfinal, catatan Tajikistan sejatinya lebih baik dari Australia di 2015. Sama halnya rekor Shin Tae-yong meloloskan Indonesia ke 16 Besar sebetulnya pernah digapai ketika Piala Asia masih diikuti 16 kontestan pada 2004 dan 2007.

Kendati demikian, Segrt tak menyombongkan pencapaian tersebut. Ketika dipastikan lolos ke fase gugur dan setelah itu mencapai perempatfinal, ia memuji kerja keras para pemainnya alih-alih menepuk dada sendiri.

Sedangkan saat kalah dari Qatar di partai kedua fase grup, juga disingkirkan Yordania di perempatfinal, ia meminta maaf dan berkata para pemainnya telah memberikan kemampuan terbaik. Tak lupa ia memuji tim lawan dan mengucapkan terima kasih kepada para pendukung.

Segrt juga sosok yang sangat percaya diri. Ini ditunjukkan olehnya dalam konferensi pers jelang laga pamungkas Grup A nan menentukan melawan Lebanon.

Usai moderator menutup sesi, Segrt menyempatkan diri berkata kepada para wartawan, "Semoga kita berjumpa lagi di sini." Ucapan yang kemudian menjadi kenyataan, sebab Tajikistan menang dramatis dan melaju ke 16 Besar.

Semua sikap Segrt selama Piala Asia 2023 membuat saya terkesan. Pasalnya, di ajang sama ada pelatih yang tak pernah menebar senyum dan berwajah cerah ceria saat konferensi pers. Auranya selalu muram, senada dengan jawaban-jawabannya yang kerap ambigu, selalu menyalahkan pihak lain, dan pada momen tertentu menyombongkan diri sendiri.

Ya, Shin Tae-yong yang saya maksud. Saya sudah dibuat sebal olehnya ketika ia justru menyalahkan wasit usai Indonesia dikalahkan Irak pada laga pembuka Grup D. Boro-boro minta maaf.

Pendek kata, Segrt adalah antitesis STY dalam segala hal. Baik di dalam maupun luar lapangan. Ia tak banyak mengumbar omong kosong, tetapi membuktikan kemampuannya dengan hasil akhir sebuah pertandingan.

Ingat, semua pencapaian Segrt di Afghanistan, Maladewa dan Tajikistan diperoleh tanpa mengemis pemain naturalisasi kepada federasi. Juga tanpa merendahkan pemain binaan liga domestik garapan feferasi yang menggaji dirinya.

Dengan rekam jejak sementereng itu, saya yakin sekali Segrt adalah sosok tepat untuk mengangkat derajat sepak bola Indonesia. Tinggal PSSI mau atau tidak.

Talang Datar, di tengah hujan deras pada sore hari di 18 November 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun