Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola yang sedang belajar berkebun di desa transmigrasi. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet. Juga berkecimpung di dunia novel online dan digital self-publishing.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Dua Rekor Baru yang Menunggu STY di Qingdao

14 Oktober 2024   05:25 Diperbarui: 14 Oktober 2024   07:16 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(FOTO: YouTube/PSSI)

Lalu kemenangan lainnya di President's Cup 1971. Usut punya usut, yang dihadapi Indonesia ketika itu justru Hong Kong. Kalau kita lihat dari kacamata sejarah, tahun itu Hong Kong malah merupakan bagian dari Kerajaan Inggris.

Maka, satu-satunya kemenangan Indonesia atas Tiongkok hanyalah yang di Kualifikasi Piala Dunia 1958 pada 12 Mei 1957. Ketika Ramang mencetak brace di Lapangan Ikada, Jakarta, untuk membawa Tim Garuda menang 2-0.

Ketika ganti bertandang ke Tiongkok pada 2 Juni 1957, kali pertama Indonesia bertanding di Negeri Tirai Bambu, gantian Ramang, dkk. yang menelan kekalahan. Skornya boleh saja ketat, yakni 3-4, tetapi kekalahan tetaplah sebuah kekalahan.

Setelah itu dua kali Indonesia menantang Tiongkok di kandangnya, yakni dalam Kualifikasi Piala Dunia 2002 dan fase grup Piala Asia 2004. Dua-duanya berakhir dengan kekalahan telak, masing-masing 1-5 dan 0-5.

Maka, jika mampu menaklukkan Tiongkok di Qingdao Youth Football Stadium, nama Shin Tae-yong bakal tercatat dalam buku sejarah sepak bola nasional. Ia akan menjadi pelatih Indonesia pertama yang mencatatkan kemenangan di kandang Tiongkok.

Kesempatan Kedua

Peluang untuk meraih kemenangan sangat terbuka lebar bagi Coach Shin. Bahkan di atas kertas saja, STY punya skuat jauh lebih baik ketimbang Ivankovic di kubu lawan.

Jika Indonesia membawa deretan pemain yang kebanyakan merumput di luar negeri, wa bil khusus Eropa, Tiongkok kebalikannya. Dari 23 nama yang didaftarkan federasi sepak bola Tiongkok (CFA) untuk laga melawan Australia dan Indonesia, kesemuanya merumput di liga domestik.

Ya, tak satupun pemain Tiongkok yang merantau ke luar negeri. Termasuk deretan pemain naturalisasi seperti A Lan alias Alan Douglas Borges de Carvalho yang merupakan penyerang Qingdao West Coast FC dan Ai Kesen alias Elkeson de Oliveira Cardoso (Chengdu Rongchen FC).

Sama sekali tidak bermaksud meremehkan Liga Super Tiongkok. Namun seharusnya pemain-pemain pilihan STY yang merumput di Serie A, Eredivisie dan liga-liga lain di Eropa dan Amerika Serikat punya kemampuan lebih baik.

Jadi, menurut saya, sih, tidak ada alasan bagi Shin Tae-yong untuk tidak meraih kemenangan atas Tiongkok. Setelah hanya nyaris menang di kandang Bahrain, Coach Shin tak boleh menyia-nyiakan kesempatan kedua ini.

Bisa kan, Coach?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun