Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola yang sedang belajar berkebun di desa transmigrasi. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet, juga menulis cerita silat di aplikasi novel online.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Shin Tae-yong di Ambang 2 Rekor Baru

10 Oktober 2024   11:10 Diperbarui: 10 Oktober 2024   11:15 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
FOTO: X/AFC Asian Cup

Catatan terburuk dipegang Indonesia yang selalu kalah dalam enam pertandingan, sehingga menjadi juru kunci Grup E pada Kualifikasi Piala Dunia 2014 tanpa poin sama sekali. Sudahlah nirpoin, catatan golnya juga sangat buruk: 3-26 alias -23.

Pada edisi tersebut Thailand juga berakhir di dasar klasemen Grup D, tetapi dengan perolehan 4 poin. Tim Gajah Putih membukukan satu kemenangan atas Oman di matchday kedua, lalu sekali seri saat menjamu Arab Saudi di laga berikutnya. 

Vietnam pada edisi 2022 meraup 4 poin pula, hasil sekali menang dan sekali seri. Yang membuat fans mereka bangga, hasil seri tersebut didapat kala menantang Jepang di Saitama Stadium 2002.

Maka, jika mengalahkan Bahrain, total koleksi poin Indonesia menjadi 5. Artinya, Coach Shin sudah membawa Tim Garuda sebagai duta AFF dengan perolehan poin tertinggi dalam sejarah Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia zona Asia.

Kemenangan Pertama di Kandang Lawan

Kedua, Shin Tae-yong diharapkan mampu memperbaiki catatan head-to-head Indonesia vs Bahrain. Di mana dari 7 kali pertemuan, Tim Garuda hanya mampu menang dua kali dan itupun tak pernah terjadi di kandang lawan.

Malah kalau mau jujur, kemenangan pertama Indonesia atas Bahrain di ajang President's Cup, 27 Agustus 1980, tak bisa masuk hitungan. Karena yang dihadapi Tim Garuda di Daejeon, Korea Selatan, kala itu adalah tim Bahrain B. Bukan tim utama.

Maka, kemenangan sejati bagi Indonesia hanyalah yang di fase grup Piala Asia 2007. Ketika gol Budi Sudarsono dan Bambang Pamungkas hanya mampu dibalas sekali oleh Bahrain melalui Sayed Mahmood Jalal.

Pun kemenangan itu terjadi di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Di kandang sendiri, sebab Indonesia adalah tuan rumah Piala Asia 2007 bersama-sama Thailand, Vietnam dan Malaysia.

Ketika ganti bertandang ke homebase Bahrain di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2014 pada 29 Februrari 2012, Indonesia membawa pulang kekalahan memalukan dengan skor sangat mencolok: 0-10. Itulah pertemuan terakhir kedua negara.

Maka, jika mampu menaklukkan Sayed Dhiya Saeed, cs. di Bahrain National Stadium nanti malam, nama Coach Shin akan tercatat dalam buku sejarah sepak bola nasional. Karena ia menjadi pelatih Indonesia pertama yang mencatatkan kemenangan di kandang Bahrain.

Peluang untuk itu sangat terbuka lebar. Bahkan di atas kertas saja, STY punya skuat jauh lebih baik ketimbang Dragan Talajic di kubu Bahrain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun