Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola yang sedang belajar berkebun di desa transmigrasi. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet, juga menulis cerita silat di aplikasi novel online.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Ujian Indra Sjafri Menjaga Tradisi di Piala Asia U20

25 September 2024   12:18 Diperbarui: 25 September 2024   14:33 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indra Sajfri dalam konferensi pers jelang pertandingan Indonesia vs Maladewa. (Muhammad Alif Aziz Mardiansyah/Bolasport.com)

Tim Indonesia U20 siap bertanding melawan Maladewa di partai perdana Kualifikasi Piala Asia U20. Menarik ditunggu akankah anak-anak asuhan Indra Sjafri mampu mengulang hasil 20 tahun lalu, sekaligus menjaga tradisi selalu lolos ke putaran final dalam tiga edisi terakhir.

Saya sebut mengulang karena partai Indonesia vs Maladewa merupakan ulangan di event sama dua dasawarsa lalu. Sekaligus menjadi pertemuan pertama tim kelompok umur kedua asosiasi setelah terakhir bersua pada 10 Desember 2003.

Ketika itu Indonesia dan Maladewa sama-sama tergabung di Grup K dalam Kualifikasi Piala Asia Junior 2004. Satu pesaing lainnya adalah Filipina.

Tanpa kesulitan berarti Garuda Muda sukses membabat kedua lawan. Maladewa dihajar 3-0 pada partai pembuka, lalu Filipina dibekuk 4-0 pada laga berikutnya.

Indonesia pun lolos ke Piala Asia Junior 2004 sebagai juara Grup K dengan rekor sempurna. Selalu menang dan tak pernah kebobolan!

Hasil menggembirakan seperti pada akhir 2003 tentu menjadi harapan segenap fans sepak bola Indonesia hari ini. Mengalahkan Maladewa nanti malam, lalu memastikan satu tiket ke putaran final di Tiongkok tahun depan.

Bukan target mudah memang. Namun Kadek Arel, dkk. punya dua modal bagus: bertanding di kandang sendiri, di hadapan suporter fanatik Merah Putih, serta rekam jejak positif Indra Sjafri selaku juru taktik.

Pengalaman Coach Indra

Ya, Indra Sjafri punya rekam jejak bagus kala menangani tim Indonesia level kelompok usia. Kita semua tentu masih ingat kalau pelatih kelahiran Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tersebut baru saja menyumbangkan gelar juara Piala AFF U19. Gelar kedua baginya setelah yang pertama diraih pada 2013.

Indra Sjafri jugalah yang menghadirkan kembali medali emas SEA Games di cabang sepak bola. Pencapaian pertama dalam 32 tahun, setelah terakhir kali Indonesia meraihnya di Manila 1991 ketika cabang ini masih menurunkan tim senior.

Khusus di event Kualifikasi Piala Asia level kelompok usia, Indra Sjafri punya pengalaman tersendiri yang tak kalah membanggakan. Ia berhasil meloloskan Indonesia ke Piala Asia Junior 2014 dengan mengangkangi Korea Selatan di kualifikasi.

Baca juga: Salah Kaprah

Pandemen bola generasi seangkatan saya tentulah tidak bakal melupakan kemenangan dramatis atas Korsel-nya Hwang Hee-chan ini. Pertandingan malam hari di bawah guyuran hujan lebat yang berakhir dengan skor ketat 3-2 bagi Indonesia.

Evan Dimas dengan tiga golnya menjadi pahlawan kemenangan Indonesia kala itu. Catatan yang belasan tahun kemudian dijadikan bahan perbandingan kelanjutan karir pemain asal Surabaya ini dengan Hwang Hee-chan.

Satu rekam jejak positif lain dari Indra Sjafri, ia selalu memenangkan laga perdana dalam dua Kualifikasi Piala Asia Junior yang diikutinya. Pertama pada edisi 2014 ketika menghajar Laos 4-0, lalu yang kedua saat menekuk Brunei Darussalam 5-0 empat tahun berselang.

Kita semua tentu berharap Indra Sjafri kembali menghadirkan tuah pada Kualifikasi Piala Asia U20 kali ini. Yakni dengan mengulang rekor sama sehingga Indonesia U20 memenangkan pertandingan pertama melawan Maladewa di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Rabu (25/9/2024) malam ini WIB.

Menjaga Tradisi 

Tentu kemenangan atas Maladewa saja tidak cukup. Indra Sjafri dituntut kembali meraih hasil positif kala Indonesia menghadapi Timor Leste dan Yaman, sehingga dapat mengamankan tiket ke putaran final.

Gagal lolos ke Tiongkok 2025 berarti bencana. Indra Sjafri dan tim asuhannya bakal kena rujak netizen karena merusak tradisi baik Indonesia yang selalu lolos ke putaran Piala Asia Junior dalam tiga edisi terakhir.

Bahkan sebetulnya Indonesia selalu lolos kualifikasi sejak 2014 di mana Indra Sjafri menangani tim. Absensi di edisi 2016 lebih disebabkan faktor nonteknis, yakni PSSI dikenai sanksi oleh FIFA karena ada campur tangan Pemerintah melalui Kemenpora.

Setelah sanksi dicabut oleh FIFA, Indonesia kembali lolos ke Piala Asia U19 edisi 2018 dengan status tuan rumah. Dua tahun berselang gantian Fachry Husaini yang membawa Garuda Muda lolos kualifikasi. Sayang, turnamen dibatalkan karena wabah Covid-19.

Terakhir, Indonesia kembali lolos ke Piala Asia U20 2023 di bawah tangan dingin Shin Tae-yong. Dalam kualifikasi edisi ini Coach Shin menorehkan rekor pribadi: untuk kali pertama berhasil mengalahkan Vietnam sejak ditunjuk PSSI sebagai pelatih.

Tradisi tersebut tentu saja wajib dijaga oleh Indra Sjafri dan pasukannya. Beruntung, kali ini Indonesia boleh dikatakan terbantu oleh susunan jadwal pertandingan yang menempatkan Yaman sebagai lawan terakhir di Grup F.

Di atas kertas, Timor Leste adalah tim terlemah di Grup F. Sementara Yaman merupakan tim terkuat yang bakal menjadi pesaing serius bagi Indonesia dalam memperebutkan posisi juara grup.

Dengan demikian dua kemenangan atas Maladewa dan Timor Leste boleh dikatakan sudah cukup untuk menyegel tiket ke Tiongkok 2025. Andaipun gagal menjuarai Grup F, dengan modal 6 poin Indonesia punya peluang besar lolos lewat jalur runner-up terbaik.

Menariknya, Indra Sjafri juga selalu memenangkan partai keduanya setiap kali menangani Indonesia di Kualifikasi Piala Asia Junior. Catatan yang tentunya kita inginkan kembali terulang lagi kali ini.

Pada edisi 2014, Indonesia mengalahkan Filipina usai kemenangan atas Laos. Empat tahun berselang, gantian Timor Leste yang digasak setelah menekuk Brunei.

Dengan sederet catatan serba positif seperti ini, tidak ada alasan bagi Indra Sjafri untuk tidak membawa Iqbal Gwijangge, dkk. lolos ke Piala Asia U20 tahun depan. Kualifikasi ini merupakan ujian baginya untuk menjaga tradisi sekaligus menjawab para netizen yang masih sering meragukan kemampuannya.

Ijan mambuek kami kecewa, Coach.

Talang Datar, 25 September 2024.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun