Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola yang sedang asyik berkebun di desa transmigrasi. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet juga berkecimpung di dunia novel online dan digital self-publishing.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Endrick di Antara Rekor, Potensi dan Sensasi

19 September 2024   16:21 Diperbarui: 20 September 2024   07:50 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ENDRICK memang hanya bermain belasan menit kala Real Madrid menjamu VfB Stuttgart di matchday 1 fase grup UEFA Champions League, Rabu (18/9/2024) dini hari WIB. Namun demikian ia sukses menyumbang satu gol, sekaligus mencatatkan rekor baru.

Meski bermain di kandang sendiri, Madrid dibuat kesulitan oleh Stuttgart. Tim asuhan Carlo Ancelotti baru bisa mencetak gol pada awal babak kedua melalui sontekan Kylian Mbappe.

Ketika kemudian tim tamu membalas lewat sundulan Deniz Undav pada menit ke-68, Don Carlo merasa perlu melakukan perubahan. Ia lantas menurunkan sederet pemain baru, salah satunya Endrick yang menggantikan Jude Bellingham di menit ke-80.

Perubahan di lapangan sesuai yang diharapkan Ancelotti. Madrid kembali unggul ketika tandukan Antonio Rudiger menggetarkan jala gawang Stuttgart pada menit ke-83.

Memasuki injury time, Endrick mengunci kemenangan bagi Madrid dengan sebuah tendangan menelusur rumput dari luar kotak penalti. Gol yang mencatatkan sebuah rekor baru bagi si pemain.

Berkat gol tersebut, Endrick menjadi pencetak gol termuda Real Madrid di Liga Champions. Usianya baru 18 tahun 58 hari saat itu, mengungguli rekor sebelumnya yang dipegang Raul Gonzales (18 tahun 113 hari) sewaktu membobol gawang Ferencvaros pada 1995.

Di saat bersamaan, Endrick juga menjadi pemain asal Brazil termuda yang mencetak gol di Liga Champions. Rekor sebelumnya dicatatkan oleh Rodrygo di tahun 2019.

Akrab dengan Rekor

Ini bukan rekor pertama Endrick bagi Madrid. Pemain bernama lengkap Endrick Felipe Moreira de Sousa ini telah mencatatkan rekor lain kala melakoni debut melawan Real Valladolid di La Liga, 25 Agustus lalu.

Menariknya, di pertandingan tersebut Endrick juga turun sebagai pemain pengganti pada menit 80-an. Kemudian juga menyumbang gol pada masa injury time untuk menegaskan kemenangan 3-0 bagi Madrid.

Dua kesamaan yang mencatatkan rekor baru di level klub, yakni pemain asing termuda sepanjang sejarah Madrid yang mencetak gol di La Liga.

Usia Endrick 18 tahun 35 hari kala membobol gawang Valladolid. Membuatnya melampaui rekor Raphael Varane yang mencetak gol melawan Rayo Vallecano di usia 18 tahun 152 hari pada 24 September 2011.

Satu lagi yang menarik, status Varane juga pemain baru Madrid ketika mencatatkan rekor tersebut. Sama halnya Endrick yang diperkenalkan sebagai rekrutan anyar El Real pada 27 Juli lalu.

Semasa di klub lama, Endrick telah mencatatkan rekor pula. Ia adalah pemain termuda yang bermain untuk tim senior Palmeiras, yakni di usia 16 tahun 2 bulan 16 hari ketika bermain melawan Athletico Paranaense pada 25 Oktober 2022.

Dalam pertandingan itu Endrick menyumbang gol, sehingga membuatnya tercatat sebagai pencetak gol termuda kedua dalam sejarah Serie A Brazil.

Di level timnas, Endrick punya rekor lain. Ia adalah pemain pria termuda yang dipanggil tim senior Brazil, catatan yang terakhir kali terjadi pada 1994 atas nama Ronaldo Luiz Nazario de Lima.

Kala turun melawan Kolombia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona CONMEBOL, 7 November 2023, Endrick masuk buku rekor sebagai pemain termuda yang melakoni debut bersama Brazil dalam 57 tahun terakhir. Jika hitungannya sepanjang masa, ia merupakan yang keempat.

23 Maret tahun ini, Endrick menceploskan gol perdana bersama Brazil dalam pertandingan persahabatan melawan Inggris di Stadion Wembley. Menjadikannya pencetak gol termuda di lapangan rumput Wembley baik di level klub maupun timnas.

Potensi Besar

Rentetan rekor tersebut merupakan pertanda jika Endrick adalah seorang pemain berbakat. Talenta muda Brazil berikutnya yang punya potensi besar dan masa depan cerah.

Surat kabar The Guardian bahkan sudah sejak Oktober 2023 menobatkan dirinya sebagai salah satu talenta terbaik di antara pesepak bola dunia kelahiran tahun 2006. Pengamatan yang sedikit-banyak sudah terbukti setahun kemudian.

Keberanian Madrid mengikat Endrick yang baru berusia 16,5 tahun dengan prakontrak adalah pertanda lain. El Real tak merasa keberatan menunggu 1,5 tahun sampai si pemain berusia genap 18 tahun, usia yang merupakan ketentuan minimal bagi transfer internasional.

Harus diakui, selama ini pencari bakat El Real selalu tepat dalam menilai bakat-bakat muda dari luar Spanyol yang mereka ikat. Varane yang telah disebut di atas adalah contoh lain. Demikian pula Vinicius Junior sebagai contoh lebih baru.

Bukan tidak mungkin Endrick mengikuti jejak sukses Vini bersama Madrid. Seniornya di timnas Brazil tersebut menjadi andalan El Real hanya dalam hitungan bulan semenjak bergabung pada 2018.

Bermain untuk klub berjuluk Raja Eropa juga menjanjikan deretan trofi bagi Endrick. Seperti halnya Vini yang langsung memenangkan FIFA Club World Cup pada 2018 alias hanya setengah tahun sejak berseragam putih-putih Madrid.

Sejauh ini Vini sudah memenangkan La Liga tiga kali (2019-20, 2021-22, 2023-24), ditambah satu trofi Copa del Rey (2022--23), tiga piala Supercopa de Espaa (2020, 2022, 2024), dua titel UEFA Champions League (2021--22, 2023--24), dua gelar UEFA Super Cup (2022, 2024) dan dua raihan FIFA Club World Cup (2018, 2022).

Memiliki banyak kesamaan dengan Vini, termasuk caranya bergabung dengan Madrid, rasa-rasanya lumrah jika Endrick diramalkan bakal menorehkan deretan prestasi serupa. Modalnya sudah ada, tinggal bagaimana si pemain pandai-pandai memanfaatkan kesempatan dan menjauhkan diri dari segala macam potensi halangan-rintangan.

Sensasi Mengiringi

Sayangnya, belum-belum Endrick sudah mulai bermain sensasi. Selepas mencatatkan rekor di Liga Champions, ia memenuhi headline pemberitaan dunia dengan kabar pernikahan dini.

Disebut dini karena usia Endrick baru 18 tahun sekian bulan. Usia yang belum matang sebagai seorang sebagai seorang laki-laki, juga sebagai seorang pesepak bola profesional.

Lebih-lebih perempuan yang dipersunting Endrick sebagai istri, Gabriely Miiranda, berusia 5 tahun lebih tua. Menambahkan bumbu-bumbu sensasi dalam setiap pemberitaan mengenai pernikahan ini.

Salah satunya tentang sederet 'kontrak' yang diajukan Gabriely, di mana poin-poinnya terlihat kekanak-kanakan bagi sebagian orang. Misalnya persyaratan harus mengucapkan 'I love you' setiap hari dan jika lupa bakal mendapat semacam denda.

Hal-hal seperti ini berpotensi mengganggu fokus Endrick sebagai pesepak bola. Jika terus-terusan dibiarkan sangat bisa jadi mengancam karirnya di lapangan hijau.

Endrick harus ingat, sudah banyak contoh pemain muda berbakat Brazil yang layu sebelum benar-benar berkembang. Salah satunya Alexandre Pato, calon bintang yang gagal bersinar terang karena sibuk dengan wanita ketika di luar lapangan.

Mirip dengan Endrick kini, Pato menikahi tunangannya Sthefany Brito ketika belum genap berusia 20 tahun. Sama-sama usia yang belum matang. Terbukti kemudian pernikahan mereka hanya bertahan 10 bulan.

Setelahnya Pato bergonta-ganti klub dan tak pernah benar-benar menunjukkan kilau sebagaimana diperkirakan banyak pengamat. Sekalipun sempat memenangkan Serie A bersama AC Milan, juga Piala Dunia dan Piala Konfederasi bersama Brazil, apa yang didapat Pato seharusnya lebih dari itu.

Sebaliknya, orang lebih mudah mengenang Pato sebagai mantan pacar Barbara Berlusconi, direktur AC Milan yang juga puteri (dulu) owner klub sekaligus Perdana Menteri Italia, Silvio Berlusconi.

Tahu kesamaan hubungan Pato-Barbara dengan Endrick-Gabriely? Sama-sama berbeda usia 5 tahun, di mana si perempuan lebih berumur dari pihak laki-laki.

Akankah jalan karier Endrick berakhir seperti Pato?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun