Bukan tidak mungkin Endrick mengikuti jejak sukses Vini bersama Madrid. Seniornya di timnas Brazil tersebut menjadi andalan El Real hanya dalam hitungan bulan semenjak bergabung pada 2018.
Bermain untuk klub berjuluk Raja Eropa juga menjanjikan deretan trofi bagi Endrick. Seperti halnya Vini yang langsung memenangkan FIFA Club World Cup pada 2018 alias hanya setengah tahun sejak berseragam putih-putih Madrid.
Sejauh ini Vini sudah memenangkan La Liga tiga kali (2019-20, 2021-22, 2023-24), ditambah satu trofi Copa del Rey (2022--23), tiga piala Supercopa de Espaa (2020, 2022, 2024), dua titel UEFA Champions League (2021--22, 2023--24), dua gelar UEFA Super Cup (2022, 2024) dan dua raihan FIFA Club World Cup (2018, 2022).
Memiliki banyak kesamaan dengan Vini, termasuk caranya bergabung dengan Madrid, rasa-rasanya lumrah jika Endrick diramalkan bakal menorehkan deretan prestasi serupa. Modalnya sudah ada, tinggal bagaimana si pemain pandai-pandai memanfaatkan kesempatan dan menjauhkan diri dari segala macam potensi halangan-rintangan.
Sensasi Mengiringi
Sayangnya, belum-belum Endrick sudah mulai bermain sensasi. Selepas mencatatkan rekor di Liga Champions, ia memenuhi headline pemberitaan dunia dengan kabar pernikahan dini.
Disebut dini karena usia Endrick baru 18 tahun sekian bulan. Usia yang belum matang sebagai seorang sebagai seorang laki-laki, juga sebagai seorang pesepak bola profesional.
Lebih-lebih perempuan yang dipersunting Endrick sebagai istri, Gabriely Miiranda, berusia 5 tahun lebih tua. Menambahkan bumbu-bumbu sensasi dalam setiap pemberitaan mengenai pernikahan ini.
Salah satunya tentang sederet 'kontrak' yang diajukan Gabriely, di mana poin-poinnya terlihat kekanak-kanakan bagi sebagian orang. Misalnya persyaratan harus mengucapkan 'I love you' setiap hari dan jika lupa bakal mendapat semacam denda.
Hal-hal seperti ini berpotensi mengganggu fokus Endrick sebagai pesepak bola. Jika terus-terusan dibiarkan sangat bisa jadi mengancam karirnya di lapangan hijau.
Endrick harus ingat, sudah banyak contoh pemain muda berbakat Brazil yang layu sebelum benar-benar berkembang. Salah satunya Alexandre Pato, calon bintang yang gagal bersinar terang karena sibuk dengan wanita ketika di luar lapangan.
Mirip dengan Endrick kini, Pato menikahi tunangannya Sthefany Brito ketika belum genap berusia 20 tahun. Sama-sama usia yang belum matang. Terbukti kemudian pernikahan mereka hanya bertahan 10 bulan.