Total 12-13 lawan berbeda ini jelas lebih berwarna ketimbang format sebelumnya. Yakni hanya 3 tim di fase grup, lalu ditambah 4 tim lainnya di fase gugur hingga partai final. Keseluruhannya cuma 7.
Tambahan lagi, penonton sudah langsung disuguhi big match sejak fase pertama. Tak perlu menunggu sampai fase gugur untuk menyaksikan tim-tim besar saling bantai.
AC Milan vs Liverpool di Matchday 1 dini hari tadi, misalnya, merupakan ulangan final 2005 dan 2007. Juga masih ada Manchester City vs Inter Milan, Juventus vs PSV Eindhoven atau Feyenoord vs Bayer Leverkusen yang tak kalah seru.
Berpotensi Lebih Cuan
Dari segi pendapatan, format baru ini berpotensi menghasilkan cuan lebih besar bagi UEFA maupun klub. Pasalnya, kini setiap kontestan minimal bertanding sebanyak 8 kali. Berbanding hanya 6 kali dalam format sebelumnya.
Tim yang keluar sebagai juara Liga Champions 2024-25 bakal melakoni total 15 laga. Rinciannya 8 pertandingan di fase liga dan 7 di fase gugur.
Jika sang juara melaju ke fase gugur dari peringkat 9-24, jumlah pertandingannya menjadi 17 buah. Karena ia masih harus melewati partai play-off yang dilangsungkan home-away alias bertambah 2 laga.
Angka tersebut lebih banyak dari yang dijalani juara musim lalu. Real Madrid melalui masing-masing 6 pertandingan di fase grup, lalu 7 di fase gugur sebelum mengalahkan Borussia Dortmund di Stadion Wembley, London. Totalnya 13.
Bukankah lebih banyak pertandingan berbanding lurus dengan semakin banyak bagi hasil dari hak siaran langsung? Belum lagi dari pendapatan tiket masuk karena jumlah laga kandang di fase pertama saja bertambah menjadi 4 buah.
Artinya, kontestan Liga Champions musim ini tak perlu melaju terlalu jauh untuk menggembol uang banyak. Bagi tim-tim kasta bawah Eropa, persenan hak siar dan pendapatan tiket masuk dari 4 laga kandang sudah lebih dari cukup sebagai hadiah.
Namun demikian tentu saja bukannya tak ada kekurangan dari format baru ini. Akan selalu ada pihak-pihak yang merasa dirugikan, misalnya karena mendapat hasil undian tak mengenakkan.
Coba saja tanyakan pada Nasser Al-Khelaifi, CEO Paris Saint-Germain. Dalam siaran langsung drawing di Grimaldi Forum, Monako, 29 Agustus lalu, terlihat ekspresi wajahnya tegang menyaksikan PSG mendapatkan lawan-lawan berat di fase liga.