Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet. Kini berkecimpung di dunia novel online dan digital self-publishing.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

"Ah, Indonesia Cuma Beruntung Lolos ke 16 Besar Piala Asia 2023"

27 Januari 2024   14:33 Diperbarui: 27 Januari 2024   14:34 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
FOTO: AP/Hussein Sayed via DetikSport

Kita bisa saja memprediksi dengan hitung-hitungan ini-itu, tetapi sepakbola bukanlah matematika yang eksak. Tidak selalu tim yang dipenuhi pemain bintang bakal menang. Tidak ada juga jaminan tim dengan peringkat FIFA tinggi lebih pasti unggul.

Qatar sendiri pernah menjadi locus dari sebuah momen di luar nalar seperti itu. Siapa bakal menyangka Argentina dengan Lionel Messi-nya bakal kalah dari Arab Saudi yang cuma punya Salem Al-Dawsari?

Di Piala Asia 2023, kejutan besar terjadi ketika Irak mengalahkan Jepang. Padahal sebagian besar memprediksi Jepang yang bakal keluar sebagai pemenang, mengingat rekor tak terkalahkan dalam 11 partai beruntun.

Masih ingat bagaimana cara Portugal memenangi Euro 2016? Siapa menyangka Cristiano Ronaldo, cs. bakal keluar sebagai juara, setelah hanya bisa bermain seri dengan ketiga lawan di fase grup?

Mengubah Keberuntungan Menjadi Sejarah

Portugal datang ke Euro 2016 sebagai favorit juara. Terlebih Ronaldo tengah dalam masa keemasan bersama salah satu klub terkuat sejagat, Real Madrid.

Ronaldo baru saja memenangkan trofi Liga Champions Eropa bersama Madrid ketika itu. Ia melengkapi prestasi itu dengan menjadi top scorer turnamen.

Namun ternyata Ronaldo tak langsung on fire di Euro 2016. Akibatnya, Portugal selalu ditahan imbang oleh Islandia, Austria, lalu Hungaria. CR7 baru mencetak gol pada laga ketiga.

Rentetan hasil imbang membuat Portugal hanya mengoleksi 3 poin. Tim asuhan Fernando Santos pun harus puas finish sebagai peringkat ketiga Grup F.

Eh, ndilalah Portugal berhak melaju ke babak 16 Besar sebagai salah satu dari empat peringkat ketiga grup terbaik. Bayangkan, hanya berbekal 3 poin dan tidak pernah menang!

Beruntung tidak beruntung, Portugal memanfaatkan kesempatan tersebut dengan sangat baik. Sampai pada puncaknya mengalahkan tuan rumah Prancis di partai final.

Para pemain Indonesia bisa menjadikan kisah Portugal pada Euro 2016 sebagai inspirasi. Jangan malah terpengaruh oleh komentar-komentar miring yang menyebut kelolosan ke 16 Besar Piala Asia 2023 sebagai sebuah keberuntungan belaka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun